Diduga Penimbunan Gula Pasir di Tasikmalaya

22 Maret 2020, 18:59 WIB
Sidak Satgas Pangan Pemkot Tasikmalaya saat melakukan monitoring disalah satu distributor distributor gula pasir di Tasikmalaya /Pikiran Rakyat Tasikmalaya. Com/.*(foto Pikiran Rakyat Tasikmalaya.com)

Mantrasukabumi.com - Di Jalan Irhanda, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Sabtu (21/3/2020) ditemukan ratusan ton gula pasir dan tepung terigu.

Penimbunan dilakukan disaat masyarakat sedang menghadapi masa - masa pandemi covid-19.

Perbuatan yang sangat tidak terpuji itu dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.

Baca Juga: BREAKINGNEWS: Update Perkembangan Covid-19 di Indonesia Sore Ini

Sebagaimana dikutip Pikiran Rakyat Tasikmalaya.com setidaknya sebanyak 160 ton gula pasir dalam bentuk kemasan dan karungan tersimpan di tempat tersebut.

Temuan tersebut setelah tim Satgas Pangan Kota Tasikmalaya melakukan Sidak dan pengawasan terhadap sejumlah gudang bahan pokok dan obat di Kota Tasikmalaya. Sidak dilakukan terkait kelangkaan yang kini terjadi sebagai dampak dari isu mewabahnya virus corona di berbagai daerah di Indonesia termasuk di Kota Tasikmalaya

Dalam kegiatan tersebut tim satgas pangan melibatkan Dinas KUMKM PerindagTasikmalaya, Dinas Ketahanan pangan Pertanian dan perikanan,  Kepolisian, Satpol PP serta Bagbagian Ekonomi Setda PemkotTasikmalaya.

Baca Juga: Bangunan Sekolah di Waluran Ambruk setelah Diguncang Gempa

Kepala Dinas KUMKM Perindag KotaTasikmalaya, Firmansyah yang memimpin langsung kegiatan pengawasan mengatakan, pihaknya mengaku sangat prihatin manakala di lapangan keberadaan gula putih hampir langka, ternyata masih ada distributor gula yang memiliki stok sangat banyak atau hampir 160 ton.

"Ya saya sangat prihatin saja dan memang sangat ironis manakala gula putih ini dipasaran langka bahkan cenderung tidak ada, ini ditemukan dengan jumlah ratusan ton," katanya.

Terkait temuan tersebut kata dia, walaupun terindikasi ada unsur penimbunan pihaknya tidak bisa menyebutkan apakah gula pasirsebanyak 160 ton lebih ini sengaja ditimbun atau bukan.

Baca Juga: 5 Obat Ini Berpotensi Efektif Bisa Lawan Virus Corona, Biasa Digunakan untuk Malaria hingga HIV

Kalau disimpannya cukup lama dan jumlahnya segitu banyak memang ada indikasi penimbunan. Namun untuk mengatakan itu ditimbun atau tidak bukan ranah kami, kami serahkan sepenuhnya ke pihak kepolisian, nanti polisi yang akan melakukan pemeriksaan apakah ini ada unsur penimbunan atau tidak," katanya.

Hanya saja kata dia, pihaknya meminta kepada pihak distributor untuk segera mendistribusikannya ke pasaran.

"Kasian kan masyarakat sekarang banyak yang nyari, di pasar kosong, di pasar moderen juga jumlahnya tidak banyak. Jangan sampai masyarakat yang kini disulitkan dengan isu penyebaran wabah corona kesulitannya ditambah lagi dengan kelangkaan bahan pokok," katanya.

Disinggung dari sisi harga sendiri ujar Firman, untuk saat ini memang berdasarkan pengakuan pihak distributor harga dari sulayer kini harganya sudah diatas 15.000 per kg atau jauh lebih tinggi dari harga HET yaitu Rp 12,500 per kg.

Baca Juga: 10 Tips Kerja di Rumah Selama Pandemi Virus Corona

Sedangkan untuk ketersediaan masker, hand sanitizer termasuk cairan disinpectant dari hasil pantauan disejumlah distributor alat alat medis di Kota Tasikmalaya ujar Firman, memang ketersediannya sudah sangat menurun.

Untuk itu lanjut dia, pihaknya meminta agar pihak distributor agar mendahulukan penyaluran untuk kepentingan rumah sakit dan puskesmas.

"Ya tadi saya minta, tolong penyaluran atau distribusinya diutamakan ke rumah sakit dan puskesmas agar kebutuhan pelayanan terhadap masyarakat terpenuhi," kata Firman.

Firman juga mengatakan, kegiatan pemantauan yang dilakukan tim satgas pangan Kota Tasikmalaya sebagai upaya pemerintah dalam hal pencegahan penyebaran virus corona.

Kami juga  menyebarkan surat edaran walikota terkait larangan penimbunan bahan pokok dan alat medis," ujarnya.**

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Pikiran Rakyat Tasikmalaya

Tags

Terkini

Terpopuler