Cek Fakta: Harga Ayam Anjlok di Peternak, Stabil di Pasar, Siapa yang 'Bermain'?

6 April 2020, 07:18 WIB
FOTO ilustrasi peternakan ayam.*/DOK. KABAR BANTEN /

MANTRA SUKABUMI - Dampak virus corona covid-19 mulai terasa pada setiap lini kehidupan. Masyarakat mulai merasakan dampaknya terutama bagi pelaku usaha.

Fenomena ancaman penyebaran wabah virus, mulai dirasakan pelaku usaha tidak hanya pada aspek penjualan tapi juga biaya produksi yang cukup membengkak anggaran operasionalnya.

Salah satunya pelaku usaha peternak ayam  yang mulai merasakan pertumbuhan usahanya yang merugi.

Bahkan bisa dipastikan peternakan ayam skala rakyat terancam bangkrut menyusul anjloknya harga komoditas ayam ditingkat peternak.

Saat ini harga ayam di kandang hanya berada dikisaran Rp 5.000-8.000 per kilogram atau sangat jauh dari harga pokok produksi yang berkisar Rp 18.000-19.000 per kilogram daging.

Baca Juga: Heboh Gegara Corona Harga Ayam Dijual Murah hingga Digratiskan, Ini Faktanya

Perwakilan Kumpulan peternak ayam Agro Makmur Farm Deki Neriawan mengatakan kondisi yang dialami peternak ayam skala rakyat berbanding terbalik dengan situasi yang terjadi dipasar.

Padahal, jika mengacu pada harga di pasar maka harga daging ayam ditingkat peternak mestinya stabil diangka Rp 20.000-22.000.

Kemudian juga menggunakan harga di peternak yang tengah anjlok sebagai dasar perhitungan maka ditambah dengan angka penyusutan dan biaya transportasi mestinya harga di pasar hanya diangka Rp 15.000-17.000 per kilogram.

“Ini anomali, menjadi pertanyaan apa yang sebetulnya terjadi. Siapa yang bermain karena rantai distribusi dari ayam hidup sampai konsumsi panjang.

Pasalnya, berdasarkan survei yang dilakukan pada 3 April lalu harga daging ayam justru stabil diangka Rp 30.000-35.000 per kilogram.

Baca Juga: Tekan Penyebaran Virus Corona, Sterilisasi Perbatasan Sukabumi Terus Digencarkan

Banyak peluang yang memanfaatkan situasi ini,” katanya saat dihubungi, Minggu 5 April 2020.

Situasi tersebut diungkapkan Deki cukup memberikan tekanan kepada para petenak ayam skala rakyat, sebagaimana ditulis Pikiran-Rakyat.com dalam https://www.pikiran-rakyat.com/ekonomi/pr-01361278/siapa-yang-bermain-harga-ayam-anjlok-di-peternak-stabil-di-pasar?page=3

Dikhawatirkan jika kondisi tersebut terus dibiarkan berlanjut hingga dua pekan mendatang, maka tidak menutup kemungkinan banyak peternak rakyat yang gulung tikar dan menyebabkan terjadi gelombang PHK.

Kalau dikalkulasikan ada sekitar 12 juta orang yang hidup di sektor tersebut,” ujarnya.

Disinggung mengenai penyebab anjloknya harga komoditas ayam ditingkat petani, menurut Deki ada beberapa faktor.

Baca Juga: Resmi, Facebook Luncurkan Messenger Versi Dekstop

Diantaranya suplai yang berlebih, turunnya permintaan ditengah pandemi COVID-19, faktor cuaca dan produksi yang kurang bagus.

“Ada kemungkinan peternak panic selling dan menjual terburu-buru sehingga memungkinkan harga dibanting serendah-rendahnya.

 “Sejak dua minggu lalu harga mulai jatuh, kerugian peternak sudah menyentuh angka triliun rupiah.

Jika ditambah sampai dua minggu kedepan bisa 80% peternak akan kolaps.

Ditambah lagi daya tawar peternak terhadap broker lemah. Hal itu dipengaruhi kekurangkompakan dipeternak ayam rakyat cukup mudah ditekan broker,” ujarnya.

Baca Juga: Lagu Aisyah Istri Rasulallah Jadi Trending di YouTube Hingg Capai 10 Juta Lebih Viewers

Deki menambahkan faktor lainnya juga tidak menutup kemungkinan adanya sejumlah oknum yang mencoba memanfaatkan situasi pandemi saat ini untuk meraup untung yang sebesar-besarnya.

Mengingat mata rantai produksi dari komoditas ini sangat panjang.**

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: Pikiran-Rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler