Bansos Telah Ada Sejak Puluhan Tahun, ini Tantangan Saat Pandemi dari Data Ganda hingga Proses Penyaluran

- 3 Februari 2021, 19:17 WIB
Ilustrasi penerima bansos BLT Rp200.000.
Ilustrasi penerima bansos BLT Rp200.000. /Dok. Kemensos

MANTRA SUKABUMI – Program perlindungan sosial atau Bansos sejak pandemi Covid-19 pada 2020, telah mengalami perluasan. Program ini sudah berlangsung sejak puluhan tahun kata Staf Ahli Menteri Sosial Sonny W Manalu.

Namun demikian, Wali Kota Bogor Bima Arya menyebutkan di awal pandemi pembagian bantuan sosial Covid-19 sempat chaos, karena ada data ganda penerima bantuan dari pusat maupun provinsi.

Sementra itu, SVP Sales Marketing Business PT Pos Indonesia Haris Husein sebut, pihaknya memiliki tiga channel untuk menyampaikan bantuan sosial tunai. Ia mengakui memang adanya pembatasan kegiatan di masyarakat, menjadi tantangan dalam penyaluran bantuan sosial.

Baca Juga: Kamu Senang Shopping? Coba Cari Tahu Tipe yang Manakah Kamu

Baca Juga: Mengaku Marah-marah Saat Tahu Nasi Goreng Kalimantan dan Jakarta Berbeda, Ian Kasela: Saya Pikir Sama

Adapun usai acara Dialog Produktif FMB9 "Bansos Sudah Sampai di Mana" yang digelar di Media Center KPCPEN, pada Rabu, 3 Februari 2021, Staf Ahli Menteri Sosial Sonny W Manalu menyebutkan bahwa Bansos telah menjadi tulang punggung utama.

"Program perlindungan sosial telah menjadi tulang punggung utama untuk mengatasi dampak pandemi yang dialami masyarakat," kata Sonny. Seperti dikutip mantrasukabumi.com dari infopublik.id, Rabu, 3 Februari 2021.

Menurut Sonny, di masa pandemi pihaknya sudah memperluas keluarga penerima manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH), dari 9,2 juta menjadi 10 juta.

"Dengan usulan pemda dan penyisiran kembali sehingga penerima PKH jadi 10 juta," tegasnya.

Halaman:

Editor: Robi Maulana

Sumber: infopublik.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x