MANTRA SUKABUMI - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menerima delegasi lembaga pemeringkat kredit Standard & Poor Global Rating atau S&P, pada Selasa 23 Maret 2021 secara virtual.
Pertemuan tersebut menjadi penting karena pada 17 April 2020 lalu, lembaga rating S&P mempertahankan peringkat kredit Indonesia pada posisi BBB dengan perubahan outlook dari ‘stabil’ ke ‘negatif’.
Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa ekonomi Indonesia diproyeksikan pulih pada tahun 2021, karena itu ia sampaikan 4 strategi kebijakan.
Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay
Sejalan dengan proyeksi berbagai lembaga internasional, ketersediaan vaksin akan meningkatkan optimisme pemulihan.
Menko menyampaikan strategi kebijakan akan difokuskan pada empat faktor utama penggerak perekonomian, yaitu konsumsi rumah tangga, investasi, belanja pemerintah, dan ekspor.
“Pemerintah terus mengalokasikan Anggaran Penanganan Covid-19 dan Program Pemulihan Ekonomi Nasional atau PC-PEN pada tahun 2021 yang mencapai Rp699,4 triliun atau sekitar USD 49,6 miliar," ujar Airlangga Hartarto sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com pada laman resmi ekon.go.id pada 23 Maret 2021.