Kemenlu RI Prediksi Persaingan AS-China Makin Ketat Dampak Ekonomi COVID-19

- 2 Mei 2020, 07:13 WIB
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping melakukan pertemuan secara khusus di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 di Osaka, Jepang, Sabtu 29 Juni 2019.*
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping melakukan pertemuan secara khusus di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 di Osaka, Jepang, Sabtu 29 Juni 2019.* /ANTARA/

MANTRA SUKABUMIPandemi Covid-19 bukan hanya sekedar bencana yang membuat cemas warga di belahan dunia, tapi juga muncul spekulasi untuk kepentingan dan keuntungan negara tertentu.

Apalagi dalam kontek persaingan ekonomi, yang masing-masing negara eksis ingin menunjukan kedigdayaan superioritas sebagai negara unggul dalam bidang ekonomi.

Pasalnya, Peta persaingan AS-China mulai terbuka dan menunjukan situasi yang mulai memanas dalam peta konflik dunia.

Wakil Menteri Luar Negeri RI Mahendra Siregar menyebut persaingan geopolitik antara Amerika Serikat (AS) dan China akan semakin ketat sebagai dampak wabah COVID-19.

Baca Juga: Kisah Pilu Satu Keluarga Meninggal Dunia Akibat Pandemi Covid-19

“Bahkan sebelum wabah COVID-19, kita harus mengantisipasi situasi ini agar tidak menjadi semakin serius di masa depan,” kata Mahendra dalam seminar daring dari Jakarta, Jumat.

Wakil Menteri Perdagangan RI periode 2010-2011 itu menilai persaingan geopolitik AS-China mungkin tidak berdampak pada ekonomi Indonesia yang memiliki beragam mitra perdagangan, investasi, dan ekonomi.

“Tetapi dalam hal stabilitas politik, itu soal lain,” ujar dia.

Untuk itu, Indonesia secara konsisten mendukung solusi yang melibatkan organisasi multilateral, internasional, dan regional agar berfungsi baik dalam menangani situasi sehubungan dengan geopolitik.

Halaman:

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah