"Pembeli jadi banyak tanya, ini daging apa gitu. Terus omzet menurun, jadi sepi udah beberapa hari ini langsung semenjak ada kasus itu," kata Heri saat ditemui di Pasar Dimensi, Margaasih, Kabupaten Bandung, Rabu 13 Mei 2020.
Baca Juga: Pandemi Corona Belum Usai, Kini Ratusan Anak Terinfeksi Penyakit Langka di Inggris
Artikel ini telah tayang sebelumnya di laman PikiranRakyat-Cirebon.com dengan judul "Kasus Daging Babi Terkuak, Warga Jadi Tak Percaya dan Banyak Tanya pada Penjual Daging."
Menurut Heri, sebelum ada kasus peredaran daging babi, dirinya bisa menjual hingga 100 kilogram daging dalam satu hari. Namun kini, untuk menjual 50 kilogram daging saja menjadi susah.
Tak hanya itu, omzet pun kian berkurang karena kurangnya pengunjung yang datang, di tambah dengan pandemi Covid-19.
Sementara pedagang lain, Ucu hanya bis amenjual daging sebanyak 30 kilogram perharinya, padahal sebelumnya bisa menjual lebih dari itu.
"Sekarang mah 30 kilo juga ga habis," katanya.
Ia mengatakan pedagang menjual daging dari rumah potong legal untuk dipasarkan di Pasar Dimensi, Margaasih, Kabupaten Bandung. (Rifki Abdul Fahmi)**
Editor: Encep Faiz
Sumber: Pikiran Rakyat Cirebon