Bangkitkan Spirit Generasi Millenial Dalam Menghadapi Era Bonus Demografi

- 26 Mei 2020, 12:00 WIB
Billy Mambrasar Staf Khusus Presiden dan Hasan Basri Tenaga Ahli Komisi X  Hasan Basri
Billy Mambrasar Staf Khusus Presiden dan Hasan Basri Tenaga Ahli Komisi X Hasan Basri /.*/ Istimewa

MANTRA SUKABUMI - Dalam memperingati Hari Kebangkitan Nasional, Hasan Basri selaku Tenaga Ahli Komisi X melakukan sharing session bersama Billy Mambrasar yang juga salah satu Staf Khusus Presiden. Dalam sharing yang dilakukan secara live di Instagram Senin, 25 Mei 2020 ini membahas perihal cara Membangkitkan Semangat Generasi Milenial dalam Menghadapi Era Bonus Demografi.

Bonus demografi dipahami sebagai suatu kondisi dimana komposisi jumlah penduduk yang berusia produktif lebih besar dibandingkan dengan jumlah penduduk usia tidak produktif. Penduduk usia produktif adalah penduduk yang berada pada rentang umur 15-64 tahun.

Menurut Hasan, pemuda asall Sukabumi ini menjelaskan kualitas Sumber Daya Manusia menjadi kunci utama untuk meraih keuntungan dari adanya bonus demografi bangsa ini.

"Era bonus demografi untuk bangsa Indonesia sudah di depan mata. Kualitas SDM menjadi kunci utamanya”, imbuhnya.

Baca Juga: Pernah Diundang Istana, Cerita Ulfah Pengusaha dari Sukabumi: Rintis Usaha Cemilan Modal Pinjaman

Pada 5-10 tahun kedepan artinya, jumlah penduduk produktif akan lebih banyak dari jumlah penduduk non produktif. Hal ini tentu akan menjadi PR besar untuk kita semua. Bisa dipastikan sepuluh tahun lagi, penduduk Indonesia akan didominasi oleh pemuda.

Pemuda yang sekarang berusia 15 sampai 30 tahun. Anda yang sekarang duduk di bangku sekolah. Anda yang saat ini sedang kuliah. Anda lah bonus bagi Indonesia itu. Kata Hasan

Bonus demografi ini tentu akan membawa dampak sosial ekonomi. Salah satunya adalah menyebabkan angka ketergantungan penduduk, yaitu tingkat penduduk produktif yang menanggung penduduk nonproduktif, akan sangat rendah," terangnya.

Di sisi lain, lanjut Hasan, bonus demografi yang dimiliki tak hanya berpotensi menguntungkan Indonesia tapi juga berpotensial merugikan. Bahkan bisa menjadi ancaman serius. Bahkan bisa sangat berbahaya apabila tidak diantisipasi dan dikelola dengan benar.

Halaman:

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: Mantra Sukabumi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x