MANTRA SUKABUMI - Membuka usaha atau bisnis ternak belut bisa menjadi awal mula Anda untuk berbisnis.
Mengapa tidak? Dengan modal awal yang cukup murah hitungan ratusan ribu bisa meraup keuntungan puluhan juta dengan usaha dan bisnis ternak belut ini.
Bahkan dalam merawat belut pun tidaklah sulit, Anda cukup memperhatikan tekstur tanah yang menjadi tempat para belut akan berkembang biak.
Baca Juga: Doa Akhir Tahun dan Awal Tahun Baru Islam 1445 H dalam Tulisan Arab, Latin dan Artinya
Untuk lebih jelasnya Anda bisa membaca artikel ini sampai akhir dan mengetahui langkah dan cara dalam membuka usaha ternak belut.
Dirangkum mantrasukabumi.com dari berbagai sumber berikut ini cara dan hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya belut.
1. Gunakan sistem lumpur
Dalam berbudidaya ikan belut air tawar yang tepat itu adalah dengan menggunakan sistem lumpur.
Kenapa harus sistem lumpur? Karena setiap budidaya menggunakan sistem lumpur memiliki kelebihan.
Adapun kelebihan dari sistem lumpur ini yaitu pertama, belut yang dibudidaya tidak boleh stress.
Meskipun dipelihara dalam ukuran kolam yang kecil, ketika berada dalam lumpur puncak kestressan belut pun akan hilang.
Kemudian budidaya menggunakan sistem lumpur bisa lebih hemat air.
Jika dengan lumpur Anda hanya perlu memperhatikan air di lumpur apakah sudah mengering atau belum kalau bisa jangan sampai membiarkan air di lumpur mengering.
2. Tempatkan belut sesuai ukuran
Hal yang harus diperhatikan dalam membudidayakan ikan belut sistem lumpur yaitu, penyesuaian ukuran tebar bibit karena ukuran tebal bibit sangat menentukan tingkat keselamatan pada budidaya belut.
Jika menebar bibit belut yang tidak sama ukuran, maka dari situ tingkat kanibalismenya akan sangat tinggi.
Otomatis belut-belut yang berukuran kecil tidak bakalan selamat akan dimangsa oleh belut yang lebih besar lainnya.
Maka dari itu, disarankan untuk Anda yang ingin membudidayakan belut ini menggunakan ukuran belut yang sama agar nanti tingkat keselamatan kanibalnya bisa teratasi.
Jika Anda ingin memanen dalam jangka waktu yang singkat, maka tebarlah ukuran bibit belut yang sudah lumayan besar agar tingkat pertumbuhannya bisa melebihi tingkat kematiannya.
Kapan Ternak Belut bisa Panen?
Nah, belut itu memiliki jangka waktu pemanenan mencapai 4 sampai 8 bulan tergantung pada suplai pakan yang kamu berikan, ukuran bibitnya, kualitas bibit yang kamu budidayakan.
Kemudian untuk pemasaran belut yang sudah berukuran besar atau sudah mencapai satu gagang cangkul bisa diperjualbelikan hingga ke luar negeri.
Sementara untuk ukuran belut yang masih kecil pun juga bisa diperjualbelikan di Indonesia dengan sangat mudah sekali, apalagi peminat belut ini bisa datang dari semua kalangan usia.
Hal ini disebabkan karena banyak orang percaya bahwa belut bermanfaat untuk kesehatan tubuh.
Kemudian Anda bisa memulai usaha dengan beberapa ekor bibit belut super, sebanyak Rp200 ribu atau lebih tergantung harga perkilonya berapa di wilayah Anda.
Selanjutnya sisa modal ringan yang Anda punya belikan pakan belut. Setelah 4 bulan kemudian Anda baru bisa memanennya dengan harga jual Rp30-35 ribu per kilogramnya.
Demikianlah informasi tentang ternak belut yang dimulai dengan modal murah dan menghasilkan omset puluhan juta. Semoga bermanfaat.***