MANTRA SUKABUMI – Berikut kami akan berikan informasi seputar rencana Rumbling dalam anime Attack on Titan Final Season Part 2.
Attack on Titan Final Season Part 2 tengah menjadi sorotan hingga sempat viral di Twitter sejak penayangannya pada 10 Januari kemarin.
Apalagi tersirat kabar kalau bagian kedua dari Attack on Titan Final Season Part 2 akan mengungkapkan rencana besar sang tokoh utama Eren Yeager yang ingin mengakhiri Konflik Marley dan Eldia yang berlangsung selama 100 tahun ini dengan melakukan Rumbling.
Baca Juga: Spoiler Anime Attack on Titan Final Season Episode 18, Eren dalam Bahaya, Armin dan Mikasa Bertindak
Bagi bangsa Marley, kekuatan ini justru dianggap sebagai mimpi buruk yang paling ditakuti karena akan mengakibatkan bencana besar bagi umat manusia.
Namun sebagai kekuatan terkuat, Rumbling tak bisa digunakan sembarangan. Karena hanya pengguna Founding Titan saja yang bisa melepaskan Wall Titan untuk melakukan Rumbling.
Oleh karenanya, saat mereka tahu Eren merupakan pewaris Founding Titan, bangsa Marley langsung menganggap Eren sebagai musuh besar mereka
Lalu apa itu Rumbling? Dan mengapa Eren ingin melakukan itu?
Dikutip mantrasukabumi.com dari attackontitan.fandom.com, Rumbling merupakan sebuah peristiwa dahsyat dan mengerikan yang di warisi Karl Fritz sang Titan Pendiri selama berabad-abad yang lalu.
Dikatakan, kekuatan ini mampu menginjak-injak seluruh dunia dengan melibatkan ribuan Wall Titan yang bersemayam di Pulau Paradis. Bahkan manusia dan titan sekalipun tidak ada yang bisa menghentikannya.
Dahulu kala, Karl Fritz memutuskan pergi dari Marley dan mengurung diri di Pulau Paradis, tempat para eldian tinggal karena ia adalah sosok yang jahat bagi bangsa Marley.
Tetapi bagi keluarga Tybur, Karl dianggap sosok pahlawan karena ia adalah orang yang tidak mau perang terus terjadi. Oleh sebab itu Karl menciptakan Rumbling sebagai alat melindungi diri dan orang-orang Eldia di pulau Paradis.
Disisi lain, Karl dalam ancamannya berkata, jika ada yang berani mengganggu hidup orang-orang Eldia di dalam tembok Pulau Paradis, dia akan melepaskan ribuan Wall Titan untuk menghancurkan dunia serta memulai perang kembali.
Jadi selama berabad-abad, Wall Titan di balik diding tembok Maria berhasil membuat kehidupan manusia yang tinggal di sana hidup dalam kedamaian sesaat sebelum akhirnya Marley membobolnya lewat Reiner, Annie, Bertholt.
Sementara penduduk Eldia hidup dalam kedamaian, pihak Marley justru mengajak seluruh dunia untuk membasmi orang-orang di Pulau Paradis karena mereka menyebut Paradis sebagai Pulau Iblis.
Tentu saja Eren tidak tinggal diam mendengar kampung halamannya ingin dihancurkan oleh seluruh dunia, sehingga Ia memilih untuk melakukan Rumbling dan menghancurkan seluruh dunia agar tidak ada kebencian lagi terhadap Pulau Paradis dan memulai segalanya dari nol.
Dengan hilangnya kebencian terhadap Pulau Paradis, tentu saja Eren bersama teman-temannya akan hidup dengan damai, aman, dan tentram tanpa diganggu oleh orang-orang dari luar pulau.
Andaikan Eren lebih memilih untuk meraih kedamaian dengan cara negosiasi, perasaan benci terhadap Pulau Paradis mungkin tidak akan pernah dihapuskan.
Selain itu, kekuatan Founding Titan milik Eren membuat penggunanya bisa melihat memori di masa depan, hal itu terjadi ketika Eren menyentuh tangan Historia Reiss sebenarnya sudah melihat Rumbling yang akan disebabkan dirinya. Kejadian ini membuat Eren terkejut.
Pasalnya, dalam rangkaiannya mendapatkan kekuatan Rumbling tersebut, Eren melihat dirinya mempengaruhi pikiran sang ayah, Grisha Yeager untuk mencuri kekuatan Founding Titan dan membunuh keluarga Reiss.
Itulah mengapa Eren mengatakan bahwa Rumbling merupakan satu-satunya cara untuk memperoleh kedamaian karena ia telah melihat keadaan di masa depan dan memahami kekuatan ini secara menyeluruh.
Itulah fakta mengenai kekuatan mengerikan Rumbling dalam Anime Attack on Titan Final Season Part 2.***