MANTRA SUKABUMI - Nadhira Ulya peserta X Factor Indonesia yang berhasil lolos ke babak Gala Live Show.
Pada penampilannya di babak Judges Home Visit, Nadhira Ulya peserta X Factor Indonesia, berhasil memukau dan tampil maksimal meski sempat grogi.
Pasalnya, aura Anang sang mentor yang membuat Nadhira Ulya peserta X Factor Indonesia nervous saat tampil di babak Judges Home Visit.
Nadhira Ulya peserta X Factor Indonesia tampil dengan sangat keren dan suaranya begitu menggelegar.
Sehingga membuat Maia Estianty tersenyum kagum dibuatnya.
Bahkan, Anang sebagai mentor memuji penampilan Nadhira Ulya pada saat itu di babak Judges Home Visit.
Tetapi pada saat babak penentuan, Nadhira Ulya peserta X Factor Indonesia menangis tersedu-sedu.
Lantas apa penyebab Nadhira Ulya sampai menangis tersedu-sedu di babak Judges Home Visit?
"Oke Nadhira, ih senyum terus." kata Anang sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari video yang dilihat di kanal YouTube X Factor ID pada Jumat, 14 Januari 2022.
Nadhira pun percaya bahwa penampilannya saat itu 50:50 antara lolos dan harus pulang, tetapi semua keputusan ada di tangan sang mentor, Anang Hermansyah.
Karena dirinya tidak tahu apa yang diinginkan Anang, Maia Estianty dan X Factor itu seperti apa, dia pasrah akan semua keputusan mentor nya tersebut.
Saat Anang menanyakan bagaimana penampilan ia pada babak Judges Home Visit ini, ia langsung menarik nafas panjang seperti menahan sedih.
"Aku sebenarnya sudah berserah sih mas, karena tadi tiba-tiba aku kepikiran perjalanan aku idah 15 tahun, jadi." jawab Nadhira sambil menahan air mata yang mulai mau jatuh.
"Perjalanan untuk sampai disini memang perjalanan yang tidak gampang, gimana ya aku bisa ngerasain apa yang kamu rasain, kamu akan mengukur kemampuan kamu dengan bijaksana." ungkap Anang sang mentor.
Namun disaat Anang mengatakan hal tersebut, terlihat Nadhira sudah mulai terisak, air matanya sudah tak bisa dibendung lagi saat itu.
"Dan kalau kamu bisa kuat menghadapi kenyataan itu yang membikin kamu besar, harus siap dengan kenyataan yang terberat." tegas Anang memberikan petuahnya.
Lalu Anang mengatakan bahwa kegagalan itu memang tidak enak, yang kemudian di iyakan oleh Nadhira.
Kemudian Anang menanyakan pada Nadhira apakah ia sudah siap menghadapi semua tantangan didepannya.
Nadhira pun mengiyakan, karena bagaimanapun ini adalah satu impiannya yang sudah lama ia nantikan dan sekarang tak boleh di sia-siakan.
"Selamat kamu lanjut." pungkas Anang.
Hal tersebut sontak membuat Nadhira semakin tak kuasa menahan air matanya, sehingga ia pun menangis tersedu-sedu di harapan sang mentor Anang.***