Didi Kempot Meninggal, Berikut Cerita Singkat & Asal Usul Nama KEMPOT

5 Mei 2020, 10:32 WIB
Didi Kempot. //Twitter/@didikempotid

MANTRA SUKABUMI – Innalillahi wainna ilaihi raji’un. Kabar duka kembali menyelimuti dunia musik Indonesia. Dikabarkan penyanyi senior Didi Kempot telah meninggal pada Selasa, 5 Mei 20 20 pukul 07.45 WIB di Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo, Jawa Tengah.

Pelantun “Pamer Bejo” yang dijuluki The Godfather of Broken Heart itu meninggal di usia 53 tahun.

Perjalanan Didi Kempot di dunia musik tidak instan langsung populer seperti saat ini.

Baca Juga: The Godfather of Broken Heart, Didi Kempot Meninggal Dunia Selasa Pagi

Ia memulai karier di dunia musik sebagai penyanyi beranjak dari musisi jalanan.

Dari sinilah asal usul nama Didi Kempot, yaitu dari sebuah kelompok yang dinamai Kelompok Penyanyi Trotoar “Kempot”.

Maestro campursari ini lahir dikeluarga seniman. Edi Gudel ayah dari Didi Kempot merupakan seorang pemain ketoprak di Jawa Tengah. Sedangkan ibunya Umiyati Siti Nurjanah adalah seorang penyanyi tradisional di Ngawi.

Baca Juga: Dokter Tirta: Kaca Mobil Saya Pecah, Laptop dan Dokumen Raib

Mamiek Prakoso, kaka Didi Kempot merupakan pelawak yang terkenal melalui grup Srimulat.

Didi Kempot meneruskan kiprah ibunya di dunia tarik suara, sedangkan kakanya mengambil jalur lawak seperti ayahnya.

Di negara Suriname dan Belanda, nama Didi Kempot sangat tenar. Berkat lantunan lagu “Cidro”, Didi Kempot menjadi populer di negara Amerika Selatan bekas jajahan Belanda itu. Didi  juga sudah beberapa kali mendapatkan penganugerahan musik nasional di Suriname.

Awalnya lagu Cidro yang ia bawakan di Indonesia kurang terkenal, lalu ada seorang turis asal Suriname yang tinggal di Belanda memutar lagunya di radio Amsterdam, dan sangat digemari pendengar di negeri kincir angin tersebut.

Baca Juga: Irrfan Khan, Pemeran Jurassic Park Meninggal Dunia di Mumbai India

Setelah itu, penyanyi yang memilikki nama lengkap Dionisius Prasetyo sering bolak-balik ke Suriname untuk mengadakan konser.

Populasi komunitas Jawa di Suriname mencapai 15 persen. Musik Didi tidak hanya populer di komunitas jawa saja, akan tetapi hampir seluruh orang Suriname sangat menyukai musik campur sari, menurut Soewarto Moestadja, yang menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri Suriname pada tahun 2013 silam.

Menjadi kembanggan tersendiri bagi Didi yang awal mulanya dari musis jalanan hingga menjadi penyanyi terkenal tidak hanya di Indoneisa, bahkan dari Eropa dan Amerika Selatan.

Baca Juga: Oplet Biru Si Doel Kemahalan, Rano Karno : Raffi Ahmad Gak Berani Nawar

Yang lebih membanggakan lagi, Didi akan menggelar konser pada 10 Juli 2020 mendatang di GBK, jakarta untuk memperingati 30 tahun berkarya dengan tajuk “Ambyar Tak Joget.”

Namun, agenda konser tersebut harus terhenti, karena kini Didi Kempot telah tiada.**

Editor: Encep Faiz

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler