Mengenal Cordyceps, Jenis Jamur Fungus Penyebab Wabah Zombie di Serial The Last of Us

26 Januari 2023, 19:56 WIB
Mengenal Cordyceps, Jenis Jamur Fungus Penyebab Wabah Zombie di Serial The Last of Us /Mantra Sukabumi /Twitter

MANTRA SUKABUMI - Sejak perilisan episode keduanya di HBO pada 23 Januari kemarin, serial adaptasi game survival garapan Naughty Dog, The Last of Us banyak menyita perhatian masyarakat.

Bagaimana tidak, selain keterlibatan aktor dan aktris senior Indonesia seperti Christie Hakim dan Yayu Unru, konon asal muasal wabah zombie di serial The Last of Us ini berasal dari sebuah virus yang menyebar di Indonesia pada tahun 2003.

Yang mana berbeda dengan zombie di banyak cerita lainnya, virus zombie di dunia The Last of Us didasarkan pada Cordyceps, sejenis bakteri jamur fungus yang akan menginfeksi manusia menjadi zombie.

Baca Juga: Sinopsis Para Betina Pengikut Iblis, Film Horor Rako Prijanto Tentang 3 Wanita yang Bersekutu dengan Iblis

Kemudian hal menarik lainnya yang terungkap dalam suatu adegan di episode kedua The Last of Us berjudul "Infected"

Dimana Ratna, seorang Profesor Mikologi dari Universitas Indonesia yang diperankan Christine Hakim tampak berhasil menemukan jamur Cordyceps yang sudah bermutasi di dalam tubuh jenazah yang sedang diotopsi.

Disini terungkap jika asal mula bakteri Cordyceps mulai tersebar pertama kali di Indonesia.

Bahkan keberadaan Cordyceps ini di dunia nyata ternyata bukanlah isapan jempol belaka.

Lalu apakah Cordyceps di dunia nyata bisa menyebabkan manusia menjadi zombie layaknya di serial The Last of Us? Simak penjelasan lengkapnya yang telah dirangkum mantrasukabumi.com dari berbagai sumber berikut ini.

Ophiocordyceps unilateralis adalah genus jamur fungi dalam keluarga Ophiocordycipitaceae.

Genus jamur fungus yang memiliki sekitar 600 varian ini tersebar luas di seluruh dunia dan banyak ditemukan hidup di hutan tropis maupun subtropis, terutama di Asia Tenggara.

Jamur Cordyceps pertama kali dijelaskan secara ilmiah oleh ahli mikologi Inggris Tom Petch pada tahun 1931.

Jamur ini memang bisa mengubah makhluk hidup menjadi zombie. Tapi alih-alih menginfeksi otak manusia dan menyebar melalui gigitan atau spora terkonsentrasi di udara dalam The Last of Us, jamur ini hanya menginfeksi semut dan hewan invertebrata lainnya.

Jamur ini mampu mengambil alih pikiran dan tubuh hewan, menyebabkan makhluk tersebut berperilaku sedemikian rupa untuk menyebarkan spora jamur ke sesama jenisnya.

Sebagai informasi, The Last of Us merupakan serial survival horor yang mengisahkan tentang hancurnya peradaban modern paska wabah zombie yang disebabkan oleh wabah jamur Cordyceps.

Baca Juga: Akuma no Dorei Rilis Februari, Joko Anwar Bagikan Poster Film Pengabdi Setan 2 Communion Versi Jepang

Joel, disewa oleh kelompok organisasi penyitas bernama The Flyflies, untuk menyelundupkan Ellie, seorang garis berusia 14 tahun dari zona karantina menuju markas The Flyflies di barat.

Menariknya, Ellie memiliki imunitas tinggi sehingga ia kebal terhadap serangan gigitan zombie.

Sebelum dijadikan inspirasi wabah zombie dalam kisah The Last of Us, keberadaan jamur Cordyceps telah lebih dulu populer dalam acara Planet Earth di 2016.

Terlihat semut yang terinfeksi jamur, memanjat cabang hingga menumbuhkan jamur penghasil bibit jamur baru di kepala semut, sebelum akhirnya ia mati.

Sementara berbeda dengan Cordyceps versi The Last of Us, jamur Cordyceps di dunia nyata justru di konsumsi oleh manusia selama berabad-abad lalu.

Dalam pengobatan tradisional Tiongkok dan Tibet, jamur Cordyceps sangat populer sebagai ramuan vitalitas alami untuk meningkatkan stamina.

Bahkan masyarakat Tiongkok banyak menggunakan jamur ini sebagai obat tradisional untuk membantu melawan penyakit dan meningkatkan umur panjang.

Itulah fakta menarik tentang Cordyceps, jenis jamur fungus yang menjadi penyebab wabah zombie dalam serial The Last of Us.***

Editor: Ade Saepul Akbar

Tags

Terkini

Terpopuler