MANTRA SUKABUMI - Prabowo Subianto merupakan salah watu calon presiden 2024 datang ke acara Najwa Shihab.
Kali ini Prabowo ditanya Najwa Shihab kapan terakhir kali menangis? Jawabannya bikin haru.
Seperti kita ketahui, Prabowo akan menjadi calon presiden Tahun 2024 yang disandingkan dengan putra Jokowi yaitu Gibran.
Baca Juga: Demokrat Kabupaten Sukabumi Optimis Prabowo dan Gibran Menang Pilpres 2024
Saat ini keduanya tengah diterpa berbagai macam pertanyaan, baik masalah kemajuan Indonesia bahkan menyangkut pribadinya.
Seperti pertanyaan yang dilontarkan Najwa Shihab saat berhadapan dengan Prabowo Subianto.
"Kapan terakhir kali bapak menangis?" tanya Najwa Shihab seperti dikutip mantrasukabumi.com dari YouTube @NajwaShihab pada Jumat, 27 Oktober 2023.
Mba Nana sapaan biasa untuk Najwa Shihab dalam acara Eksklusif: Prabowo Subianto Bicara, Mata Najwa.
"Kapan ya?" jawab Prabowo seolah-olah sedang mengingat kejadian terakhir kali ia menangis.
"Menangis menangis menangis" jawabnya.
Baca Juga: Biografi Istri Anis Baswedan Gubernur DKI Jakarta, Berikut Profil, Biodata dan Agamanya
Menteri Pertahanan Republik Indonesia kembali mengulangi kata menangis, nampak ia sedang nostalgia.
Lebih lanjut ia mengaku merupakan orang yang memiliki sifat mudah menangis.
"Saya ini juga orang yang cepat terharu, terus terang ajah," ungkapnya.
Kemudian, ia menjelaskan alasan ia mudah terharu jika dihadapkan dengan satu hal.
"Saya satu saya nggak suka lihat penderitaan itu sifat saya," ucapnya.
Tak hanya itu, ia pun memberikan saran kepada anak buah dan orang dilingkungan sekitarnya untuk selalu membantu orang.
"Yang saya ajarkan kepada lingkungan saya, anak buah saya apa yang saya dapat ya pertama kalau anda tidak bisa membantu banyak orang bantulah beberapa orang," ucapnya.
Prabowo Subianto mengingatkan anak buahnya untuk selalu tolong menolong dalam segala hal sesuai kemampuan masing-masing.
"Kalau anda tidak bisa bantu beberapa orang bantulah satu orang," lanjutnya.
"Kalau satu orang pun anda tidak bisa bantu, jangan bikin orang itu susah itu filosofi yang saya jadi saya kira demikian.
Ini merupakan filosofi yang sering digunakan sebagai suatu pesan untuk dilakukan banyak orang.***