MANTRA SUKABUMI - Jogja Film Academy bekerjasama dengan Klikfilm Productions, Garin Workshop dan Forum Sineas Banua mempersembahkan sebuah film drama satir berjudul 'Badrun & Loundri'.
Film 'Badrun & Loundri' adalah film satir terbaru dari Garin Nugroho, sutradara film Puisi Cinta yang Membunuh serta film kontroversi Kucumbu Tubuh Indahku.
Film Badrun & Loundri merupakan karya terbaru Garin Nugroho yang menjadi proyek pertamanya dengan Shenina Cinnamon.
Baca Juga: Konser Coldplay Besok! Simak Tips Menonton Konser biar Nyaman dan Tanpa Hambatan
Selain itu, film Badrun & Loundri dibintangi oleh sederet bintang Tanah Air. Seperti Arswendy Beningswara, Shenina Cinnamon, Erick Estrada dan aktor-aktris asal Kalimantan Selatan lainnya.
Dirangkum dari berbagai sumber, Badrun & Loundri sekilas tampak begitu sederhana. Filmnya sendiri mungkin tak memakan budget begitu besar dalam produksi.
Meski terlihat simpel, tapi visual yang ditawarkan oleh Garin dalam film ini benar-benar bisa menyihir penonton dengan adegan long take-nya dari pemandangan Banjarmasin yang dipenuhi oleh air. Menenangkan dan bikin hati adem.
Visualnya boleh sederhana, tapi cerita yang ditawarkan di film ini cukup menarik dan cukup menyindir.
Lewat film ini, Garin seperti ingin menyenggol hal yang saat ini tengah terjadi di Indonesia. Terlebih saat ini kita akan memasuki pemilu 2024.
Kadang senggolan itu dilontarkan secara gamblang, kadang pula dilontarkan lewat komedinya yang cukup berhasil bikin tertawa, contohnya lelucon jungkir balik dan lagu poligami.
Disisi lain, Arswendi lagi-lagi tampil begitu fenomenal sebagai seorang terpandang bernama Badrun.
Karakternya di film ini mengingatkan kita dengan karakternya di film Autobiography sebagai Pak Purna, karena memang sama-sama berperan sebagai sosok yang berwibawa dan berjabatan besar.
Perawakannya sebagai sosok yang dihormati begitu hebat, sampai membuat kita mempertanyakan apa ada siasat dibalik keheningan dan senyumnya karakter Badrun di film ini.
Film Badrun & Loundri menceritakan tentang Badrun, seorang PNS yang tiba-tiba dititipi pakaian laundry karena dikira pemilik tokonya,
Rupanya Badrun menyalahgunakan pakaian laundri tersebut dan harus berurusan dengan masyarakat sekitar karena membuat heboh.
Film ini diawali dengan Badrun yang berteduh dari hujan di depan sebuah toko laundry.
Kemudian, ia diberikan sekantong pakaian laundry yang menurutnya milik petugas toko laundry.
Tak disangka, tas berisi banyak pakaian tersebut ia ambil dan kabur hingga menimbulkan keributan di masyarakat sekitar.
Film ini telah tayang terlebih dahulu di Jakarta World Cinema Week, nantinya juga akan tayang di JAFF-Netpac dan setelahnya akan tayang di Klikfilm segera.***