Ceritakan Masa Suram saat Slank jadi Pecandu Berat, Kaka dan Bimbim: Narkoba Itu Eksperimen Gagal

MANTRA SUKABUMI – Pentolan grup band Slank, Kaka dan Bimbim menceritakan kembali masa suramnya ketika personel band Slank menjadi pecandu narkoba.

Menurut Kaka dan Bimbim, kala itu mereka berdua sedang dalam masa paling kreatif, dan kerap melahirkan karya-karya yang banyak diterima masyarakat.

Namun, konflik mulai terjadi saat personel band Slank mulai bereksperimen dan mencoba menggunakan narkoba.

Baca Juga: Gandeng Shopee, Ridwan Kamil Resmikan Pembangunan Shopee Center Guna Mempercepat UMKM Jabar Go Digital

Bimbim bahkan menyebut masa-masa ketika dirinya kecanduan narkoba sebagai eksperimen gagal dalam hidup.

“Memang eksperimen gagal, karena dulu kita selalu nyoba ya,” ujar Bimbim, seperti dilihat mantrasukabumi.com dari video di kanal YouTube Ari Lasso TV pada Jumat, 25 Juni 2021.

Berawal dari perjalanan ke beberapa tempat, kata Bimbim, kala itu personel Slank mulai mencoba menggunakan narkoba.

“Bikin lagu yuk di Anyer, hasilnya Anyer 10 Maret. Kita ke Ubud yuk, jadinya Tepi Campuhan. Main ke Kuta, jadinya Bali Bagus. Terus lama-lama, nyimeng, jadi juga. Akhirnya segala macem dicoba,” ungkapnya.

Mulai saat itu, lanjut Bimbim, Slank mulai mencoba narkoba lainnya, dan kemudian terjebak dalam kecanduan narkoba.

Akan tetapi, pada saat itu, Bimbim dan Kaka belum tahu apa itu narkoba jenis putaw ataupun heroin.

“Sampai tiba-tiba kita nginep di Kuta. Selalu kan di Jalan Poppies. Putaw,” ujar Bimbim.

“Entar malem kita bawain, gitu kan. Gue langsung, kita siapin es batu mas,” ujar Kaka.

Bimbim dan Kaka sempat menyangka jika narkoba tersebut tidak akan membawa dampak buruk bagi kesehatan dan kehidupan mereka.

Baca Juga: Ditangkap Karena Kasus Narkoba, Jerinx Berikan Dukungan Pada Anji: Kamu Sudah Buktikan Kesetiaanmu

Namun, sejak saat itu, Bimbim mengatakan jika mereka menjadi kecanduan barang haram tersebut selama bertahun-tahun.

“Ya udah. Gara-gara itu ternyata nyangkutnya bertahun-tahun,” kata Bimbim.

Bimbim pun mengatakan jika masa-masa tersebut merupakan eksperimen gagal dalam hidup mereka. Bahkan, Bimbim mengatakan jika narkoba hanyalah doping yang palsu dan menipu.

“Sebenarnya kita pinter bikin lagu, cuma dikasih itu merasa makin pinter. Padahal justru yang bego, dikasih yang begitu malah tambah bego,” ujar Bimbim.

Bimbim dan Kaka kemudian mengatakan jika narkoba merupakan awal terjadinya konflik dan perubahan formasi pada band Slank.

“Yang dulu diem-dieman, ada konflik nggak diomongin, tapi begitu kena narkoba kan apa-apa juga keluar,” tandasnya.***