Network
MANTRA SUKABUMI - Penyanyi Ashanti mengaku dirinya pulang kembali saat hendak ke rumah sakit untuk kontrol kesehatan.
Menurut Ashanty, dirinya tidak tega melihat orang lain yang lebih parah daripada dirinya, karena itu ia memutuskan kembali pulang.
Hal itu disampaikan Ashanty melalui unggahan di akun Instagram pribadinya. Ia sebuh rumah sakit kini penuh.
Baca Juga: Arie Untung Sampaikan 3 Kabar Duka Sekaligus, Aldi Taher: Insya Allah Husnul Khatimah
"Liat tinggi dan meningkat nya kasus Covid19 di Indonesia. sampai semua RS penuh," ujar Ashanty.
"Mau ke RS buat kontrol jadi ngga tega ngeliat yg lebih2 parah dari kita," sambungnya.
Karena itu, istri dari Anang Hermansyah itu mengucapkan terimakasih kepada seluruh para para dokter dan perawat yang tengah berjuang.
"cuma mau bilang terima kasih buat semua yg sedang bertugas dan berjuang.. dokter2, perawat , dan semua yg ada disana," imbuhnya.
Tak hanya itu, Ashanty juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang membantu merawat para pasien.
Menurut Ashanty, mereka tidak kenal lelah hingga terus menerus mengenakan alat dan pakaian yang membuat gerah.
Ashanty juga merasakan diantara mereka barangkali ada yang ingin pulang namun tidak bisa karena banyaknya pasien.
"yg ikut membantu dan merawat mereka pagi, siang dan malam. Tak kenal lelah seharian pakai alat protesi, bahkan mungkin mau pulang kerumah ngga bisa," sedihnya.
Dirinya mengatakan hanya doa dan support serta apresiasi yang bisa diberikan untuk seluruh para pejuang.
"hanya doa, support dan apresiasi yg besar yg bisa kami berikan untuk mereka," pungkasnya.
Sebagai informasi, Ashanty beberapa waktu lalu dikabarkan sakit bahkan sempat dirawat.
Ashanty ternyata menderita penyakit autoimun. Keluhan istri Anang Hermansyah ini terus merasa gatal-gatal.
Gatal yang dirasakan Ashanty sebagai dampak dari autoimun membuatnya tersiksa.
Ibu sambung Aurel Hermansyah itu mengatakan jika karena sakit itu sampai mengalami sulit tidur.
Seperti diketahui, dalam beberapa terakhir, kasus lonjakan Covid-19 sangat mengkhawatirkan.
Lebih dari 20 ribu kasus positif dan ratusan meninggal dunia kasus harian dalam seminggu ini.
Karena itulah kemudian pemerintah menetapkan kebijakan PPKM Darurat mulai 3 Juli hingga 20 Juli 2021.***
