Iwan Fals Sejarah Singkat dan Awal Karir Musiknya

- 7 Juli 2021, 18:10 WIB
Iwan Fals Sejarah Singkat dan Awal Karir Musiknya./*
Iwan Fals Sejarah Singkat dan Awal Karir Musiknya./* /Kolase dari Instagram.com/@abdeenegara dan @iwanfals.

MANTRA SUKABUMI - Masa kecil Iwan Fals atau yang biasa kita kenal sebagai Bang Iwan dihabiskan di Bandung.

Iwan Fals kemudian pernah tinggal di Jeddah, Arab Saudi, selama 8 bulan, Bakat musiknya makin terasah di usianya yang ke-13 tahun.

saat Iwan Fals banyak menghabiskan waktunya dengan mengamen di Kota Bandung Jawa Barat, kemampuan Bermain gitar dilakukannya sejak masih muda.

Baca Juga: Gandeng Shopee, Ridwan Kamil Resmikan Pembangunan Shopee Center Guna Mempercepat UMKM Jabar Go Digital

Bahkan Iwan Fals mengamen untuk melatih kemampuannya bergitar dan mencipta lagu. Ketika di SMP, Iwan menjadi gitaris dalam paduan suara sekolah.

Selanjutnya, Iwan Fals mendapat ajakan untuk mengadu nasib di Jakarta dari seorang produser, lalu menjual sepeda motornya untuk biaya membuat master lagu.

Iwan Fals rekaman album pertama bersama rekan-rekannya, Toto Gunarto, Helmi Bahfen, dan Bambang Bule yang tergabung dalam Amburadul.

Namun album tersebut gagal di pasaran dan Iwan kembali menjalani profesi sebagai pengamen. Album tersebut malah sekarang menjadi buruan para kolektor serta fans fanatik Iwan Fals.

Setelah dapat juara di festival musik country, Iwan ikut festival lagu humor. Arwah Setiawan (almarhum), lagu-lagu humor milik Iwan sempat direkam bersama Pepeng, Krisna, dan Nana Krip serta diproduksi oleh ABC Records.

tetapi juga gagal dan hanya dikonsumsi oleh kalangan tertentu saja. Sampai berakhirnya perjalanan Iwan bekerja sama dengan Musica Studio.

Sebelum ke Musica, Iwan sudah rekaman sekitar 4-5 album. Di Musica, barulah lagu-lagu Iwan digarap lebih serius.

Album Sarjana Muda, misalnya, musiknya ditangani oleh Willy Soemantri.

Iwan Fals tetap menjalani profesinya sebagai pengamen. Ia mengamen dengan mendatangi rumah-rumah satu demi satu, kadang di Pasar Kaget atau Blok M.

Album Sarjana Muda ternyata banyak diminati dan Iwan mulai mendapatkan berbagai tawaran untuk bernyanyi.

Iwan Fals kemudian sempat masuk televisi setelah tahun 1987. Saat acara Manasuka Siaran Niaga disiarkan di televisi TVRI, lagu Oemar Bakri sempat ditayangkan di TVRI.

Baca Juga: 7 Efek Samping Vaksin Sinovac pada Tubuh Tidak Bahaya Namun akan Rasakan Sakit, Demam Salah Satunya

Ketika anak kedua Iwan, Cikal lahir tahun 1985, kegiatan mengamen langsung dihentikan.

Selama Orde Baru, banyak jadwal acara konser Iwan yang dilarang dan dibatalkan oleh aparat pemerintah, karena lirik-lirik lagunya dianggap dapat memancing kerusuhan.

Pada awal karirnya, Iwan Fals banyak membuat lagu yang bertema kritikan terhadap pemerintah.

Beberapa lagu itu bahkan bisa dikategorikan terlalu keras pada masanya, sehingga perusahaan rekaman yang memayungi Iwan Fals enggan atau lebih tepatnya tidak berani memasukkan lagu-lagu tersebut dalam album untuk dijual bebas.

Belakangan Iwan Fals juga mengakui kalau pada saat itu dia sendiri juga tidak tertarik untuk memasukkan lagu-lagu ini ke dalam album.

Rekaman lagu-lagu yang tidak dipasarkan tersebut kemudian sempat diputar di stasiun radio 8EH Institut Teknologi Bandung.

Iwan Fals juga pernah menyanyikan lagu-lagu tersebut dalam beberapa konser musik, yang mengakibatkan dia berulang kali harus berurusan dengan pihak keamanan dengan alasan lirik lagu yang dinyanyikan dapat mengganggu stabilitas negara.

Beberapa konser musiknya pada tahun 80'an juga sempat disabotase dengan cara memadamkan aliran listrik dan pernah juga dibubarkan secara paksa hanya karena Iwan Fals membawakan lirik lagu yang menyindir penguasa saat itu.

Pada bulan April tahun 1984 Iwan Fals harus berurusan dengan aparat keamanan dan sempat ditahan dan diinterogasi selama 2 minggu gara-gara menyanyikan lirik lagu Demokrasi Nasi dan Pola Sederhana juga Mbak Tini pada sebuah konser di Pekanbaru.

Baca Juga: Kabar Gembira, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Siapkan 16 Mobil Vaksin Keliling Bagi Warga

Sejak kejadian itu, Iwan Fals dan keluarganya sering mendapatkan teror, Hanya segelintir fans fanatik Iwan Fals yang masih menyimpan rekaman lagu-lagu ini, dan sekarang menjadi koleksi yang sangat berharga.

Saat Iwan Fals bergabung dengan kelompok SWAMI dan merilis album bertajuk SWAMI pada 1989, nama Iwan semakin meroket dengan mencetak hits Bento dan Bongkar yang sangat fenomenal.

Perjalanan karir Iwan Fals terus menanjak ketika dia bergabung dengan Kantata Takwa pada 1990 yang didukung penuh oleh pengusaha Setiawan Djodi.

Konser-konser Kantata Takwa saat itu sampai sekarang dianggap sebagai konser musik yang terbesar dan termegah sepanjang sejarah musik Indonesia.

Setelah kontrak dengan SWAMI yang menghasilkan dua album (SWAMI dan SWAMI II) berakhir, dan di sela Kantata (yang menghasilkan Kantata Takwa dan Kantata Samsara).

Iwan Fals masih meluncurkan album-album solo maupun bersama kelompok seperti album Dalbo yang dikerjakan bersama sebagian mantan personel SWAMI.

Sejak meluncurnya album Suara Hati pada 2002, Iwan Fals telah memiliki kelompok musisi pengiring yang tetap dan selalu menyertai dalam setiap pengerjaan album maupun konser.

Menariknya, dalam seluruh alat musik yang digunakan baik oleh Iwan fals maupun band-nya pada setiap penampilan di depan publik tidak pernah terlihat merek maupun logo.

Seluruh identitas tersebut selalu ditutupi atau dihilangkan. Pada panggung yang menjadi dunianya, Iwan Fals tidak pernah mengizinkan ada logo atau tulisan sponsor terpampang untuk menjaga idealismenya yang tidak mau dianggap menjadi wakil dari produk tertentu.

Iwan lahir dari pasangan Lies Suudijah asal Tasikmalaya (ibu) dan (alm) Kolonel Anumerta Sucipto asal Purwokerto merupakan anak petinggi di pabrik Gula Kalibagor, Jawa Tengah.

Baca Juga: Biodata Amanda Caesa Addiva, Profil Putri Parto Patrio Lengkap Umur, Agama, dan Instagram

Kemudian Iwan Fals menikahi Rosana yang akrab disapa "Mbak Yos" pada tahun 1980, hasil dari pernikahannya Iwan memiliki tiga anak yaitu, (alm) Galang Rambu Anarki (1 Januari 1982 - April 1997), Annisa Cikal Rambu Bassae (1985), dan Raya Rambu Rabbani (22 Januari 2003).

Galang mengikuti jejak ayahnya terjun di bidang musik. Walaupun demikian, musik yang ia bawakan berbeda dengan yang telah menjadi trademark ayahnya.

Galang kemudian menjadi gitaris kelompok BUNGA dan sempat merilis satu album perdana menjelang kematiannya tahun 1997.

Setelah Meninggalnya Galang Rambu Anarki lalu Iwan Fals Mendirikan Sebuah Ormas Berbentuk Fans yaitu OI (Orang Indonesia)

Nama Galang juga dijadikan salah satu lagu Iwan, berjudul Galang Rambu Anarki pada album Opini.

yang bercerita tentang kegelisahan orang tua menghadapi kenaikan harga-harga barang sebagai imbas dari kenaikan harga BBM pada awal tahun 1982 yaitu pada hari kelahiran Galang (1 Januari 1982).

Nama Cikal sebagai putri kedua juga diabadikan sebagai judul album dan judul lagu Iwan Fals yang terbit tahun 1991.

Sebelumnya Cikal juga pernah dibuatkan lagu dengan judul Anisa pada tahun 1986.

Rencananya lagu ini dimasukkan dalam album Aku Sayang Kamu, namun dibatalkan. Lirik lagu ini cukup kritis sehingga perusahaan rekaman batal menyertakannya.

Pada cover album Aku Sayang Kamu terutama cetakan awal, pada bagian penata musik masih tertulis kata Anissa.

Galang Rambu Anarki meninggal pada bulan April 1997 secara mendadak yang membuat aktivitas bermusik Iwan Fals sempat vakum selama beberapa tahun.

Galang dimakamkan di pekarangan rumah Iwan Fals di desa Kp. Leuwinanggung No. 19 Tapos, Depok Jawa Barat.

Baca Juga: Rossa Tampil Cantik dan Casual Bak Anak Gadis hingga Banjir Pujian Sahabat dan Netizen

Sepeninggal Galang, Iwan sering menyibukkan diri dengan melukis dan berlatih bela diri. Pada tahun 1999, Iwan berkolaborasi dengan Farid Bento.

Pada tahun 2002, Iwan mulai aktif lagi membuat album setelah sekian lama menyendiri.

Dia pun mulai bangkit dengan munculnya album Suara Hati yang di dalamnya terdapat lagu Hadapi Saja yang bercerita tentang kehilangan Galang.

Pada lagu ini istri Iwan Fals (Ros) juga ikut menyumbangkan suaranya.

Sejak meninggalnya Galang Rambu Anarki, warna dan gaya bermusik Iwan Fals terasa berbeda.

Dia tidak segarang dan tidak seliar dahulu. Lirik-lirik lagunya lebih mendalam dan religius.

Iwan Fals juga sempat membawakan lagu-lagu bertema cinta baik karangannya sendiri maupun dari orang lain.

Pada tanggal 22 Januari 2003, Iwan Fals dianugerahi seorang anak lelaki yang diberi nama Raya Rambu Rabbani.

Kelahiran putra ketiganya ini seakan menjadi pengganti almarhum Galang Rambu Anarki dan banyak memberi inspirasi dalam dunia musik seorang Iwan Fals.

Di luar musik dan lirik, penampilan Iwan Fals juga berubah total. Saat putra pertamanya meninggal dunia, Iwan Fals mencukur habis rambut panjangnya hingga gundul.

Sekarang dia berpenampilan lebih bersahaja, rambut berpotongan rapi disisir juga kumis dan jenggotnya dihilangkan.

Dari sisi pakaian, dia lebih sering menggunakan kemeja yang dimasukkan pada setiap kesempatan tampil di depan publik.

sangat jauh berbeda dengan penampilannya dahulu yang lebih sering memakai kaus oblong bahkan bertelanjang dada dengan rambut panjang tidak teratur dan kumis tebal.

Peranan istrinya juga menjadi penting sejak putra pertamanya tiada. Rosana menjadi manajer pribadi Iwan Fals yang mengatur segala jadwal kegiatan dan kontrak.

Dengan adanya Iwan Fals Manajemen (IFM), Fals lebih profesional dalam berkarir.***

Editor: Indira Murti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah