Network
Orangtuanya yang memiliki darah Suku Karo sering mengundang para musisi tradisional Karo dari Medan untuk mengisi acara adat Karo di Palembang.
Pada tahun 1994, saat Tanta berusia 13 tahun, ia harus ikut keluarganya pindah ke Amerika Serikat.
Saat itu bukan hal mudah bagi Tanta untuk beradaptasi dengan kehidupan orang-orang di Amerika, mengingat dirinya sendiri memiliki keterbatasan dalam berbahasa Inggris.
Hal ini kemudian membuatnya merasa terasing di sekolah dan memilihndiri dan akhirnya membawa dirinya kembali lagi menekuni dunia musik.
Pada tahun 2009, ia mendapat informasi dari Daniel Mananta tentang casting pertunjukan Gita Cinta : The Musical arahan Ari Tulang dan akhirnya terpilih jadi salah satu pemeran di musikal tersebut dan dari situlah ia memperoleh ilmu berakting.
Tanta menjadi extras atau figuran di adegan kerusuhan penjara dalam film laga The Raid 2: Berandal pada tahun 2014, kebetulan saat itu ia sedang tergila-gila bela diri Krav Maga dan Brazillian Jiujitsu.
Film-film lainnya yakni Negeri Tanpa Telinga, Skakmat, Tjokroaminoto : Guru Bangsa, Sendiri Diana Sendiri, 3 Dara, Alif Lam Mim, Lily : Bunga Terakhirku, Surga Yang Tak Dirindukan, Wa’alaikumsalam Paris, Sundul Gan : The Story of Kaskus, dan ILY from 38.000 Ft.
Melalui kemampuan beraktingnya, Aktor yang hobi traveling ini meraih beberapa nominasi dan juga penghargaan, seperti Pemeran Pembantu Pria Terpuji di Festival Film Bandung 2014, Pendatang Baru Pria Terpilih di Piala Maya 2014, dan Pemeran Pria Pendukung Terfavorit di Indonesia Movie Actors Awards 2016.
Di kala tidak melakukan syuting untuk film layar lebar, Laki-laki berdarah Karo itu turut berperan di dalam serial TV yang berjudul The East yang disiarkan di NET.TV.
Ia berperan sebagai Fajar seorang kameramen yang hobinya tidur dan berkarakter tengil. Serial ini adalah sebuah program komedi yang menyajikan bagaimana situasi di balik layar sebuah program news.
