dr. Tirta Ungkap Fakta dibalik Ganasnya Badai Sitokin yang Hampir Buat Deddy Corbuzier Mati

- 23 Agustus 2021, 06:36 WIB
dr Tirta
dr Tirta /Tangkap layar kanal Youtube dr. Tirta Pengpengpeng.

MANTRA SUKABUMI - Fakta ganasnya badai Sitokin yang hampir buat Deddy Corbuzier mati diungkap dr. Tirta Mandiri Hudi.

Usai absen 2 minggu dari medsos Deddy Corbuzier mengaku jika dirinya hampir mati terkena Badai Sitokin.

Deddy Corbuzier mengatakan dirinya terpapar tanpa gejala apapun, namun tiba tiba masuk ke dalam Badai Sitokin dengan keadaan paru paru rusak 60% dalam dua hari.

Baca Juga: Sea Group, Shopee dan Garena Sumbangkan 1.000 Tabung Oksigen dan 1 Juta Vaksin untuk Kemenkes

Hal itu disampaikan Deddy Corbuzier melalui akun Instagram pribadinya pada Minggu, 22 Agustus 2021.

"Mohon maaf saya baru bisa memberitahu keadaan sebenarnya pada masyarakat,
Intinya dua minggu saya break semua nya karena saya Hrs konsentrasi pada kesehatan saya," ujar Deddy.

"Saya sakit.. Kritis, hampir meninggal karena badai Cytokine, lucu nya dengan keadaan sudah negatif. Yes it's covid," sambungnya.

Namun beruntung dirinya masih bisa terselamatkan dengan bantuan Jendral Lukman Waka RSPAD, Dr Wenny Tan hingga Dr Gunawan yang turun tangan dengan maksimal.

"Jendral Lukman Waka RSPAD, Dr Wenny Tan hingga Dr Gunawan turun tangan semaksimal mungkin tuk menstabilkan keadaan saya keluar dr masa kritis. Yes it's a life and death situation," lanjut Deddy.

Merespon hal tersebut, dr. Tirta merasa masalah badai Sitokin ini perlu dijelaskan kepada publik.

Pasalnya, terkait kasus ganasnya covid-19 dengan Badai Sitokin yang sudah banyak merenggut banyak jiwa.

Aktivis relawan Covid-19 itu menceritakan pengalamannya saat menangani pasien penderita covid-19.

Hal tersebut sebagaimana diungkapkan dr. Tirta melalui akun Instagram pribadinya @dr.tirta pada Minggu, 22 Agustus 2021.

Badai Sitokin yang sudah diketahui banyak masyarakat soal gejalanya yang mirip dengan covid-19.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Kritis Hingga Hampir Meninggal Karena Badai Sitokin, Ini Kata dokter Tirta

Harus menjadi perhatian khusus bagi penderita covid-19 yang tiba-tiba kondisi kesehatannya menurun secara drastis.

"Pasien, wanita, kelahiran 1994,
Awalnya isoman 6 hari, hari ke tujuh tiba-tiba saturasi memburuk, di angka 72 (pasien belum sempat vaksin, dah dapet jadwal, keburu kena dulu)," pungkas dr. Tirta menjelaskan, seperti dikutip mantrasukabumi.com dalam postingan yang diunggah di akun Instagram @dr.tirta pada Minggu, 22 Agustus 2021.

Terpaparnya covid-19 pasien tersebut diceritakannya telah melakukan isoman dengan kondisi kesehatan yang kurang baik.

Pasien tersebut harus dirawat dirumah sakit dan diperbolehkan pulang setelah hasil xray nya membaik, kemarin.

"Setelah perjuangan selama 22 hari di ruang icu dan ruang isolasi, akhirnya beliau pulang hari ini dan kondisi paru kaya d hasil xray ini, membaik," sambungnya.

Namun selama dua puluh dua hari pasien tersebut di rawat dengan terpapar covid-19 dan juga melawan Badai Sitokin dalam tubuhnya.

Kondisi pasien yang sempat ditangani dr. Tirta sempat mengalami kondisi kritis dengan saturasi sampai 50.

"Setelah melawan badai sitokin, saturasi anjlok sampe 50, suaminya panik, dan saya tenangkan. Salut buat nakes di icu yang berjuang demi beliau," tuturnya dr. Tirta.

Kondisi kesehatan yang belum pulih namun bisa melanjutkan pengobatan di rumah dr. Tirta menjelaskan jika dalam pengembalian kondisi kesehatan tubuh secara normal.

Baca Juga: Fakta Menarik Dokter Gunawan yang Selamatkan Deddy Corbuzier Hingga Jual Mobil untuk Beli Obat Pasien

Tidak menyita waktu yang cukup singkat, sebab setelah berjuang melawan badai sitokin pasien harus tetap terpasang oksigen agar saturasinya meningkat dan tidak kembali drop.

"Recovery akan berjalan 2-4 bulan, karena saturasi msh 82-88, dan ada atrofi otot di beberapa bagian, jika copot tabung oksigen, saturasi akan drop jadi harus pake oksigen , dan latian aktivitas fisik. Semua perlu proses, ga ada yang instant. Apalagi post gejala berat," katanya.

Kemudian daripada itu dr. Tirta dengan tegas menjelaskan jika semua penyakit bisa disembuhkan asalkan bisa ditangani sejak awal.

"Percayalah, semua ada solusi jika ditangani sejak awal," tegasnya dr. Tirta mengingatkan.***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah