MANTRA SUKABUMI – Sebagaimana kita ketahui, Disney identik dengan film animasinya yang selalu mempesona, baik dalam segi grafik maupun jalan cerita.
Salah satunya ialah Raya and The Last Dragon, yang dirilis di Bioskop pada 3 Maret 2021, bercerita tentang seorang pendekar pedang wanita yang berkelana menjelajahi berbagai negeri hanya untuk mencari roh naga.
Raya and The Last Dragon pun guna menyelamatkan rakyat di desanya dan juga seluruh dunia.
Hal menarik dari Film ini ialah adanya unsur – unsur budaya Asia Tenggara yang menjadi inspirasi Disney membuat film ini.
Sebagaimana dirangkum mantrasukabumi.com dari berbagai referensi yang ada, ini dia 5 unsur Indonesia yang ada di Film Raya and The Last Dragon.
1. Rumah Gadang
Ketika Raya, sang karakter utama menginjak negeri klan Taring di sana kalau diperhatikan lebih detail terdapat salah satu Rumah Adat di indonesia yakni Rumah Gadang.
Rumah adat suku Minangkabau ini memiliki keunikan di bagian atap. Bentuk atap memanjang ke samping dan bergonjong runcing seperti tanduk kerbau.
2. Keris
Seperti kita ketahui, Raya merupakan seorang pendekar pedang wanita, tentunya ia memiliki sebuah senjata guna menghadapi musuh – musuh di hadapannya.
Dan benar saja, senjata yang digunakan oleh Raya adalah senjata dengan bentuk meliuk – liuk yang sangat mirip sekali dengan Keris.
3. Pencak Silat
Sebagai pendekar pedang, tidak hanya ilmu berpedang yang dimiliki Raya, dia juga mampu menguasai seni bela diri.
Terlihat sekilas dari gerakannya, bela diri yang diperagakkan Raya adalah Pencak Ssilat.
Ahli budaya asal Vietnam, Qui Nguyen, ikut terlibat sebagai konsultan dalam pembuatan gerakan bela diri ini agar tidak salah dalam penempatan geraknya.
4. Musik Gamelan
Suara instrumen Gamelan terdengar hingga di keseluruhan film, menurut Sutradanya sendiri, Carlos Lopez Estrada, musik Gamelan akan banyak berputar di dalam film ini.
Komposer untuk animasi Raya, James Newton Howard, mengundang banyak musisi lokal untuk ikut andil dalam pembuatan backsound animasi ini.
5. Batik Menjadi Media Belajar
Seperti yang terlihat dalam salah satu adegan film ini, anak – anak sedang diajarkan untuk membuat Batik.
Masing – masing anak memegang canting dan mulai membuat Batik tulis khas Indonesia.
Ini memperkuat bahwa film Raya and The Last Dragon banyak mengambil referensi dari budaya Asia Tenggara, khususnya Indonesia.***