Kemudian Anang menanyakan pada Nadhira apakah ia sudah siap menghadapi semua tantangan didepannya.
Nadhira pun mengiyakan, karena bagaimanapun ini adalah satu impiannya yang sudah lama ia nantikan dan sekarang tak boleh di sia-siakan.
"Selamat kamu lanjut." pungkas Anang.
Hal tersebut sontak membuat Nadhira semakin tak kuasa menahan air matanya, sehingga ia pun menangis tersedu-sedu di harapan sang mentor Anang.***