“Saya telah bekerja sama dengan Tomorrow Studios dan Netflix cukup lama. Meskipun mereka memahami karakter-karakternya, tetapi kami memiliki perbedaan budaya. Jadi, berkenaan dengan hiburan, kami memiliki aturan, rangkaian keahlian, dan cita-cita yang berbeda. Terkadang hal ini melelahkan bagi kami. Saya merasa, ‘kita semua ingin sampai ke tujuan yang sama, tapi kenapa kita tidak sepemikiran?’ bahkan saya sempat berfikir, ‘rasanya produksi asing (adaptasi) memang mustahil dilakukan!” tulis pesan Eiichiro Oda.
“Mungkin pengumunan ini terasa datang dengan tiba-tiba, tetapi… sebenarnya kami telah bekerja keras sekian lama. Dan kini, setiap pihak yang terlibat telah bisa bekerja secara selaras.” Tambahnya.
“Acara ini telah diumumkan akan rilis tahun 2023, tetapi mereka setuju tidak akan merilisnya sampai saya puas.” Lanjut Oda.
Mengingat usia Eiichiro Oda yang sudah tidak muda lagi, dia ingin memberikan karya terakhirnya untuk membawa kisah One Piece ke seluruh dunia, akhirnya Oda setuju untuk membawa kisah One Piece ini ke dalam versi Live Action, dengan dia sendiri yang mengawasi produksi live-acton tersebut.
Selain itu, Oda juga mengkonfirmasi bahwa adaptasi live-acton itu akan memiliki total 8 Episode, meskipun sebelumnya dikatakan akan memiliki 10 Episode.
“Kami telah memasuki proses terakhir! Sekarang kami sudah merampungkan 8 episodenya.” Terang Eiichiro Oda.
Sebagai informasi, One Piece Live Action sendiri bercerita tentang seorang anak muda bernama Monkey D. Luffy mulai melakukan pelayarannya dari laut East Blue untuk menemukan One Piece dan menjadi Raja Bajak Laut. Tepatnya dua puluh tahun setelah eksekusi Raja Bajak Laut, Gol D. Roger.
Rupanya tepat sebelum kematiannya, Roger mengumumkan harta karunnya, yaitu One Piece telah disembunyikan dan siapa saja yang menemukannya boleh memilikinya.