Network
Baca Juga: Official Poster Diwe: Hutan Larangan, Film Horor tentang Teror Penunggu Kelekak Namak
Akiva Goldsmith selaku produser dan penulis sekuel juga berujar bahwa alur cerita film tersebut memang akan mengalami lompatan waktu.
"Ini akan dimulai beberapa dekade lebih lambat dari yang pertama. Saya terobsesi dengan The Last of Us, dimana kita melihat dunia pasca-kiamat tetapi juga setelah selang 20-30 tahun," kata Goldsman.
"Anda lihat bagaimana bumi mendapatkan kembali dunianya, dan ada sesuatu yang indah dalam pertanyaan ini, ketika manusia menjauh dari penyewa utama, apa yang terjadi? Hal ini akan sangat terlihat jelas di New York. Saya tidak tahu apakah mereka akan naik ke Empire State Building, tapi kemungkinannya tidak terbatas," sambungnya.
Film I Am Legend pertama garapan sutradara Francis Lawrence diadaptasi dari novel berjudul sama karya Richard Matheson (1954).
Film bergenre thriller aksi pasca-apokaliptik Amerika ini berlatar di New York City setelah sebuah virus, yang awalnya diciptakan untuk menyembuhkan kanker, telah memusnahkan sebagian besar umat manusia.
Menjadikan seorang ahli virologi Angkatan Darat AS Robert Neville sebagai manusia terakhir di New York, selain mutan malam hari. Neville kebal terhadap virus tersebut, dan dia berupaya mengembangkan obatnya sambil mempertahankan dirinya dari mutan yang ganas.
Novel ini memberikan pengaruh besar pada fiksi ilmiah dan horor, menginspirasi karya-karya seperti Night of the Living Dead, dan memicu dua adaptasi film sebelumnya: The Last Man on Earth (1964) dan The Omega Man (1971).***
