AS Resmi Tarik Diri dari Perjanjian Open Skies

- 23 November 2020, 11:25 WIB
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo. /
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo. / /Instagram @secpompeo/


MANTRA SUKABUMI - Amerika Serikat secara resmi menarik diri dari Treaty on Open Skies, sebuah perjanjian yang berusaha untuk menumbuhkan kepercayaan dengan mengizinkan 34 negara yang berpartisipasi untuk mengamati militer satu sama lain melalui jalan layang yang tidak bersenjata.

Pada hari Minggu, juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa enam bulan telah berlalu sejak AS pada bulan Mei telah memberi tahu negara-negara pihak yang menyetujui bahwa mereka menarik diri.

Pada Minggu, "Amerika Serikat bukan lagi Negara Pihak pada Perjanjian Open Skies," kata pernyataan itu.

Baca Juga: Viral Foto TNI Dikirimi Karangan Bunga, Ferdinand Hutahaean: Wujud Nyata Dukungan Masyarakat

Baca Juga: Tips Handal Membuat PIN ShopeePay yang Aman untuk Menjaga Keamanan Akun

Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, di Twitter, mengatakan "Amerika lebih aman" karena penarikan itu, sambil menambahkan "Rusia tetap tidak mematuhi kewajibannya" seperti dikutip mantrasukabumi.com dari Aljazeera.

Rusia telah dituduh berulang kali melanggar perlakuan tersebut dengan memblokir penerbangan pengintai di sekitar daerah tertentu, termasuk daerah kantong Rusia Kaliningrad dan perbatasan dengan Georgia, serta menolak penerbangan atas latihan militer Rusia.

Perjanjian pengendalian senjata, dinegosiasikan pada tahun 1992, memungkinkan negara-negara yang berpartisipasi, termasuk AS dan Rusia, untuk melakukan penerbangan observasi tanpa senjata di atas wilayah satu sama lain. Setiap negara memiliki kuota tahunan untuk berapa banyak penerbangan yang harus diterima, dan berapa banyak yang dapat dilakukan.

Baca Juga: Selain BSU dan BLT, Ini Bantuan Pemerintah yang Tetap Cair di Bulan Desember sampai 2021

Sementara para kritikus mengatakan penarikan itu merupakan pukulan besar bagi sekutu AS, itu tidak serta merta membatalkan perjanjian, dengan Moskow telah menunjukkan dirinya lebih tertarik pada pengawasan udara negara-negara Eropa daripada pengawasan AS.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x