MANTRA SUKABUMI - Vaksin virus corona yang dikembangkan oleh perusahaan obat AstraZeneca dan Universitas Oxford telah menunjukkan keefektifan 70 persen dalam uji coba yang melibatkan 23.000 orang, kata mereka dalam sebuah pernyataan, Senin.
Pengumuman tersebut muncul setelah uji coba obat lain yang dikembangkan oleh Pfizer/ BioNTech dan Moderna mengumumkan efektivitas di atas 90 persen.
Hasilnya berkisar antara 62 dan 90 persen kemanjuran tergantung pada dosis vaksin, menurut pernyataan Senin.
Baca Juga: Berbeda dengan TNI dan Siapkan 1000 Baliho Habib Rizieq, Pria Ini: Copotin Semua, Gue Pasang Lagi
Kepala eksekutif AstraZeneca Pascal Soriot mengatakan vaksin perusahaannya akan tetap sangat efektif dan akan memiliki "dampak langsung".
Perusahaan itu mengatakan akan mengembangkan hingga tiga miliar dosis vaksin pada 2021 jika melewati rintangan regulasi yang tersisa.
Sementara obat tersebut menunjukkan 90 persen saat diberikan sebagai dosis setengah diikuti dengan dosis penuh setidaknya dengan jarak satu bulan, hasilnya adalah 62 persen saat diberikan sebagai dua dosis penuh selama periode waktu yang sama.
"Analisis gabungan, menghasilkan kemanjuran rata-rata 70 persen," katanya, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari The Korea Herald.
Dikatakan vaksin dapat disimpan, diangkut dan ditangani "pada kondisi lemari es normal" antara dua dan delapan derajat Celcius (36 hingga 46 derajat Fahrenheit) selama setidaknya enam bulan.
Baca Juga: 9 Jenis Bantuan Pemerintah Yang Masih Tetap Cair di Bulan Desember dan Dilanjut hingga Tahun 2021