Pilihan Biden untuk Jadi Utusan PBB akan Temukan Pengaruh Amerika yang Memudar

- 24 November 2020, 06:45 WIB
Joe Biden.
Joe Biden. /@joebiden/Instagram.com

MANTRA SUKABUMI - Pilihan presiden terpilih Joe Biden untuk menjadi duta besarnya untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York harus mengatasi kepemimpinan Washington yang memudar di badan dunia itu dalam menghadapi China yang lebih tegas, kata para diplomat dan analis pada Senin, 23 November.

Biden menominasikan diplomat veteran AS Linda Thomas-Greenfield dan mengembalikan jabatan itu ke peran Kabinet. Jika dikonfirmasi oleh Senat AS, Thomas-Greenfield akan menggantikan dua utusan PBB Presiden Donald Trump, pertama Nikki Haley, yang berada di Kabinet dan kemudian Kelly Craft, yang tidak. Keduanya memiliki sedikit pengalaman kebijakan luar negeri sebelum mengambil peran tersebut.

Thomas-Greenfield adalah veteran 35 tahun dari Dinas Luar Negeri AS yang telah bertugas di empat benua, mungkin yang paling terkenal di Afrika.

Baca Juga: PM Israel Netanyahu Adakan Pembicaraan Rahasia di Arab Saudi dengan Putra Mahkota

"Ibu saya mengajari saya untuk memimpin dengan kekuatan kebaikan dan kasih sayang untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik. Saya telah membawa pelajaran itu bersama saya sepanjang karir saya di Dinas Luar Negeri dan, jika dikonfirmasi, akan melakukan hal yang sama sebagai Duta Besar untuk PBB, "cuit Thomas-Greenfield pada hari Senin, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari CNA.

Thomas-Greenfield, yang berkulit hitam, menggambarkan tahun lalu bagaimana pendekatan itu membantunya ketika dia menjadi seorang diplomat AS di Rwanda selama genosida April 1994 dan menghadapi "pria muda dengan mata berkaca-kaca" yang telah salah mengira dia sebagai seorang wanita bahwa dia pernah dikirim untuk membunuh.

"Saya menatap mata pemuda itu dan saya menanyakan namanya. Dan saya mengatakan kepadanya nama saya. Jika dia membunuh saya, saya ingin dia mengetahui nama orang yang telah dia bunuh," katanya saat presentasi. "Saya menggunakan kekuatan kebaikan dan kasih sayang dan saya akan bertahan."

Thomas-Greenfield baru-baru ini menjabat sebagai asisten menteri luar negeri untuk Afrika selama pemerintahan Presiden Barack Obama, memimpin kebijakan AS terhadap sub-Sahara Afrika selama peristiwa yang penuh gejolak seperti wabah Ebola di Afrika Barat.

Baca Juga: Vaksin AstraZeneca dan Oxford 70% Efektif Atasi Virus Corona

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: CNA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x