Menlu Baru AS, Blinken Akan Gunakan Langkah Pendekatan Multilateral dalam Hadapi Korea Utara

- 25 November 2020, 07:35 WIB
mantan Wakil Menteri Luar Negeri AS Antony J Blinken memberikan konferensi pers bersama usai pertemuan dengan anggota Koalisi anti-ISIS dari Luar Negeri pada 2 Juni 2015 di Paris. (AFP-Yonhap)
mantan Wakil Menteri Luar Negeri AS Antony J Blinken memberikan konferensi pers bersama usai pertemuan dengan anggota Koalisi anti-ISIS dari Luar Negeri pada 2 Juni 2015 di Paris. (AFP-Yonhap) /

MANTRA SUKABUMI - Presiden terpilih AS Joe Biden menunjuk Tony Blinken, penasihat kebijakan luar negeri terdekatnya yang juga menjabat sebagai wakil menteri luar negeri dalam pemerintahan Obama, sebagai menteri luar negerinya, menarik perhatian tentang bagaimana dia akan berurusan dengan Korea Utara.

Blinken telah menganjurkan upaya multilateral untuk diplomasi berkelanjutan dan pendekatan langkah demi langkah pada program nuklir Korea Utara.

Blinken juga mengatakan sebelumnya bahwa kesepakatan tahun 2015 tentang program nuklir Iran, yang dicapai antara Iran dan enam negara termasuk AS, dapat menjadi contoh untuk mengikuti pendekatan AS ke Korea Utara.

Baca Juga: Sejarah Hari Guru Nasional 25 November, Sejak Dari Zaman Belanda hingga Kemerdekaan RI

Baca Juga: Inilah Merchant Terbaru ShopeePay Beri Inspirasi Makan Selama WFH

Pemikiran Blinken diungkapkan dalam tulisannya pada tanggal 11 Juni 2018, "Model terbaik untuk kesepakatan nuklir dengan Korea Utara? Iran, ”diterbitkan di New York Times sehari sebelum pertemuan puncak pertama Presiden AS Donald Trump dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un di Singapura, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari The Korea Herald.

Kesepakatan Iran 2015, yang ditarik AS pada Mei 2018 di bawah pemerintahan Trump, mengharuskan Teheran untuk menghilangkan 98 persen dari cadangan uraniumnya, membongkar dan menyegel dua pertiga sentrifugal, pengayaan uranium dan lepaskan inti reaktor plutoniumnya dengan imbalan keringanan sanksi ekonomi.

“Efeknya adalah untuk mendorong Iran dari menghasilkan bahan yang cukup untuk satu senjata dalam yang dibutuhkan
dari berminggu-minggu hingga lebih dari satu tahun. Rezim inspeksi menyeluruh akan memastikan Iran memenuhi komitmennya, ”tulisnya.

Baca Juga: Malaysia Capai Rekor Tertinggi 2.188 Kasus COVID-19 Baru, Mayoritas Infeksi dari Selangor

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: THE KOREA HERALD


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x