Network
MANTRA SUKABUMI - Untuk pertama kalinya dalam sejarah AS, seorang wanita Arab-Amerika bergabung dengan Gedung Putih sebagai pejabat pemerintah.
Inilah yang terjadi ketika presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden menunjuk Reema Dodin yang menjadi wakil direktur urusan legislatif Gedung Putih.
Dilansir mantrasukabumi.com dari The National News, Reema Dodin yang berdarah Palestina adalah nama yang akrab dengan seluk-beluk politik AS.
Baca Juga: ShopeePay Terima Penghargaan Marketeers Youth Choice: Brands of the Year 2020
Baca Juga: Bicara Radikal, Cak Nun: Tolong Polisi dan Pemerintah Jangan Terlalu Ikut Arus Menjelekan Islam
Selama 15 tahun terakhir, dia telah bekerja di gedung Capitol yang didekorasi dengan Brumidi, antara lantai Senat dan kantor bosnya, Richard Durbin. Perannya sebagai wakil kepala staf untuk Durbin memungkinkannya membantu mengatasi kebuntuan legislatif, suatu keterampilan yang akan dia gunakan secara teratur di pos Gedung Putih barunya.
Dodin lahir dari imigran Yordania-Palestina, Bajis dan Samia, yang keluarganya berasal dari Dura, dekat Hebron. Dodin lulus dari University of California pada 2002 dengan gelar di bidang ekonomi dan ilmu politik, dan mengikuti dia dengan gelar sarjana hukum dari University of Illinois pada 2006.
Ben Marter, mantan direktur komunikasi Senator Durbin, yang berbagi kantor selama empat tahun dengan Dodin, menggambarkan wanita ini sebagai kekuatan konstruktif yang tangguh di antara staf Senat dan orang yang tahu bagaimana bekerja di bawah tekanan.
"Tidak ada yang tahu Senat lebih baik daripada Reema, dari prosedur hingga titik-titik tekanan, dia tahu tempatnya. Dia bahkan menulis buku tentang itu," kata Marter kepada The National, Selasa, 24 November 2020.
"Dia terkenal dan dihormati sebagai kekuatan di sisi GOP," tambahnya.
Baca Juga: Tagar #BelaBuRisma Jadi 'Trending Topic' di Media Sosial, Ada Apa?
Bagi orang Arab Amerika, ada banyak hal yang bisa dirayakan dalam pengangkatan Ms Dodin. Rebecca Abou Chedid, Rekan Keamanan Nasional Truman, menggambarkan penunjukan Dodin sebagai "bersejarah bagi komunitas Arab-Amerika".
"Yang membuat saya bangga adalah keunggulan dan integritasnya. Di kota yang terpecah-pecah seperti Washington, Reema adalah pegawai negeri langka yang profesionalisme dan kesopanannya diakui oleh kedua belah pihak," kata Abou Chedid.**
