Bentrokan Pengunjuk Rasa dengan Polisi Meletus, Terkait Pemukulan yang Mengejutkan Prancis

- 29 November 2020, 19:31 WIB
Bendera Prancis.
Bendera Prancis. //PIXABAY/RGY23 /

MANTRA SUKABUMI – Sebuah kontroversi yang diintensifkan oleh pemukulan dan pelecehan rasial terhadap seorang pria kulit hitam yang mengejutkan Prancis.

Demonstrasi melawan undang-undang keamanan yang akan membatasi publikasi wajah petugas polisi, terjadi secara nasional dengan 46.000 orang berbaris di Paris, menurut pemerintah dan beberapa kebakaran meletus setelah bentrokan.

"Polisi di mana-mana, tidak ada keadilan" dan "polisi negara" dan "senyum saat Anda dipukuli" termasuk di antara slogan-slogan yang dicap saat pengunjuk rasa berbaris dari Place de la Republique ke Place de la Bastille di dekatnya.

Baca Juga: ShopeePay Terima Penghargaan Marketeers Youth Choice: Brands of the Year 2020

Baca Juga: Jokowi Tampar Wali Kota Bogor Bima Arya, Terkait Hasil Swab Test Habib Rizieq

"Kami sudah lama merasa menjadi korban rasisme yang dilembagakan dari polisi," kata Mohamed Magassa 35, yang bekerja di pusat penerimaan anak di bawah umur.

"Tapi sekarang kami merasa minggu ini seluruh Prancis telah bangun," katanya. Sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari dailysabah.com.

"Kebebasan fundamental dan dasar demokrasi kita sedang diserang kebebasan berekspresi dan informasi," tambah Sophie Misiraca, 46, seorang pengacara.

Ada ketegangan di Paris ketika sebuah mobil, kios surat kabar dan brasserie dibakar di dekat Place de la Bastille, kata polisi.

Halaman:

Editor: Robi Maulana

Sumber: Dailysabah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x