Dokter di London Beri Pengakuan 20 Pasien COVID-19 Tewas dalam 24 Jam di Kliniknya

- 30 Maret 2020, 00:40 WIB
ILUSTRASI dokter.*
ILUSTRASI dokter.* /DOK PR/

Mantrasukabumi.com - Munculnya Pandemi COVID-19 menempatkan tim medis bagai berada di sebuah zona perang.

Adanya lonjakan pasien dan kematian yang menumpuk membuat para tenaga medis mulai kewalahan dan dirundung rasa panik dan khawatir.

Rasa sedih dan ketakutan seringkali menyelimuti tim medis dalam menangani pasien.

Seperti halnya yang terjadi di negara Inggris, buku harian dari seorang dokter yang berada di garda depan mengungkapkan hal yang menyedihkan sekaligus mengerikan dalam memerangi pandemi tersebut.

Pada buku harian tersebut dokter junior yang bertugas di salah satu rumah sakit paling para di kota London menggambarkan bagaimana bangsal dipenuhi dengan pasien dan petugas medis dipaksa membuat keputusan hidup atau mati.

Baca Juga: Antisipasi Corona, Resepsi Pernikahan Dibubarkan Polisi di Bojonggenteng, Akad Tetap Berlangsung

Dituliskannya pada senin malam, merupakan malam pertama yang paling sibuk dibandingkan dengan sebelumnya.

Ia menggambarkan rumah sakit bagai zona perang, namun ada kekhawatiran yang muncul bahwa ini merupakan awal mula dari badai.

"Saya bekerja dalam perawatan akut. Adalah tugas saya untuk membuat pasien tetap hidup sebelum mereka pergi ke unit perawatan intensif," ujar dokter yang dituliskannya pada buku harian tersebut, dikutip Pikiran-Rakyat.com pada laman Mirror.

Halaman:

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x