MANTRA SUKABUMI - Banyaknya pasein terinfeksi virus corona di dunia menimbulkan spekulasi data korban tiap negara yang setiap saat dilaporkan.
Masing-masing negara mengukur peta sebaran korban terinfeksi untuk dilakukan pencegahan sedini mungkin.
Baru-baru ini perwakilan intelijen Amerika Serikat (AS) menuding Tiongkok telah memalsukan jumlah kasus dan kematian akibat virus corona di negaranya.
Dilansir Aljazeera, Kamis 2 April 2020, laporan tersebut diterima Gedung Putih pada pekan lalu.
Para pejabat meminta untuk tidak memeriksa laporan itu lebih lanjut karena ini merupakan informasi rahasia.
Baca Juga: 5 Cara Hadapi Malas Belajar di Rumah
Mereka juga mengatakan bahwa laporan Tiongkok ke publik tentang kasus dan kematian negaranya sengaja dibuat tidak lengkap agar publik tidak mengetahui hal ini.
Selain itu, laporan tersebut menyimpulkan bahwa Tiongkok memberikan jumlah palsu yang sudah dimanipulasi terkait korban akibat virus ini.
Berdasarkan data dari Universitas Johnn Hopkins, Tiongkok hanya melaporkan sekitar 82.000 kasus dan 3.300 kematian.