Kemudian, itu bisa berarti bahwa partikel-partikel ini sebenarnya bergerak mundur dalam waktu yang dilihat sebagai bukti yang memungkinkan dari alam semester paralel.
Peneliti utama ANITA, Peter Gorham dari Universitas Hawaii menyarankan satu-satunya cara partikel dapat berperilaku seperti itu adalah jika ia berubah menjadi jenis partikel yang berbeda sebelum melewati Bumi dan kemudian kembali lagi.
Artikel terkait sebelumnya telah tayang di Pikiranrakyat-bekasi.com) dengan judul Deteksi Adanya Alam Semesta Kembar di Dekat Bumi, Ilmuwan NASA Klaim Waktu Berjalan Mundur
Peter Gorham, penulis pada jurnal Cornell Universitas yang menggambarkan fenomena aneh itu, mencatat bahwa ia dan rekan-rekan penelitinya telah melihat beberapa "peristiwa mustahil" ini.
"Tidak semua orang merasa nyaman dengan hipotesis itu," ucap Peter Gorham.
Baca Juga: Beredar Kabar Pemerintah Indonesia Siap Terapkan Herd Immunity, Simak Faktanya
Penjelasan paling sederhana adalah bahwa pada saat Dentuman Besar 13.8 miliar tahun yang lalu, dua alam semesta terbentuk - alam semesta kita dan alam semesta di mana waktu berjalan mundur.
Namun, beberapa percaya hasilnya bisa saja disebabkan oleh kesalahan ilmiah.
"Kami dibiarkan dengan kemungkinan paling menarik atau paling membosankan," kata Ibrahim Safa, yang juga turut mengerjakan percobaan.
Pada tahun lalu dokumen yang dikeluarkan mengungkapkan Badan Intelijen Pertahan Amerika Serikat (AS) pernah melihat kemungkinan alam semesta paralel.