Misteri Kematian George Floyd, Hasil Autopsi Temukan Bukti Positif Virus Corona Sejak April

- 4 Juni 2020, 19:39 WIB
Poster mengenang sosok George Floyd yang beredar di media sosial. Twitter @BlackLivesUU
Poster mengenang sosok George Floyd yang beredar di media sosial. Twitter @BlackLivesUU /

MANTRA SUKABUMI - Baru-baru ini Amerika Serikat dihebohkan dengan kematian George Floyd. Kematiannya ramai diperbincangkan dan menimbulkan amarah masyarakat seluruh dunia.

Kabar kematiannya menimbulkan polemik bahkan terjadi demonstrasi di wilayah Amerika Serikat.

Pasalnya, kematian George Floyd dinilai sebagai bentuk rasisme yang dilakukan oleh polisi Minneapolis.

Namun ada hal menarik informasi yang dikutip dari NBC News oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Kamis, 4 Juni 2020, laporan hasil autopsi George Floyd dirilis oleh Hannepin County Medical Examiner menyatakan bahwa Floyd dinyatakan terinfeksi Virus Corona tanpa gejala sejak April.

Baca Juga: UPDATE (4/6/2020) COVID-19 di Indonesia Kasus Bertambah 585 Orang, Total Menjadi 28.818 Orang

Andrew M Baker, kepala pemeriksa medis Hannepin mengatakan, George Floyd pertama kali dites positif virus corona pada 3 April, hampir dua bulan sebelum kematiannya.

Selain itu, departemen Kesehatan Minnesota mengatakan kemungkinan besar itu adalah hasil positif yang bertahan lama dari infeksi sebelumnya. Tidak ada bukti bahwa Virus Corona berperan besar atas meninggalnya George Floyd.

Pemeriksa medis juga mengatakan ada kondisi 'signifikan' lain yang mendasari kematiannya. Termasuk penyakit jantung hipertensi, keracunan fentanyl, dan penggunaan metamfetamin baru-baru ini.

Selain itu, dikutip dari MSN, dalam laporan autopsi itu juga mencatat bahwa paru-paru George Floyd tampak sehat tetapi ada penyempitan pembuluh darah di jantung.

Halaman:

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x