Ia juga menyebut para ilmuwan mungkin telah melakukan eksperimen gen rahasia pada virus corona kelelawar yang kemudian berhasil lolos dari lab.
"Ini adalah urusan yang sangat berisiko jika Anda membuat kesalahan," tegasnya.
Baca Juga: Aksi Protes Antirasial di AS Makin Mencekam, Ulama Arab: Tak diperbolehkan Lakukan Protes di Islam
Bukti baru yang ditemukan Sir Richard dinilai 'sangat penting' di tengah tak jelasnya asal muasal virus corona.
Jurnal tersebut sudah ditulis ulang beberapa kali dan versi terakhir mengklaim virus ini seharusnya disebut sebagai 'Virus Wuhan'.
Dalam versi terakhir itu juga dikatakan bahwa klaim 'virus buatan' terbukti 'melampaui seluruh keraguan yang beralasan'.
Baca Juga: Kasus Perceraian di Arab Saudi Selama Lockdown Capai 7000 Lebih, Istri Berhasil Bongkar Kedok Suami
Sayangnya, studi yang belum dipublikasikan dalam jurnal ilmiah ini masih diliputi banyak keraguan dari akademisi di London.
Bahkan, salah satu penulis dalam laporan tersebut, John Fredrik Moxnes, berupaya menarik namanya sehingga merasa tak terlibat saat dipublikasikan.**