Sedangkan tercatat selama ini, sudah ada sekitar 2.800 gajah tawanan yang dieksploitasi dengan menjalani pelatihan kejam dalam beberapa penangkaran di seluruh Thailand.
Baca Juga: Facebook Memperkenalkan 'Dark Mode' Untuk Pengguna Smartphone
Untuk itu, WAP menyerukan perombakan atau revisi total kebijakan tentang satwa liar di Thailand dengan tujuan utama untuk mengakhiri perdagangan satwa liar dalam segala bentuknya.
Perombakan kebijakan itu dapat dilakukan dengan melepaskan gajah tawanan ke sebuah penangkaran yang dijaga ketat. Ini lebih baik daripada dilepaskan ke alam liar yang mungkin akan diburu kembali.
Selain itu, ini juga akan menguntungkan dua pihak, yakni penduduk lokal akan mendapat pekerjaan yang menghasilkan uang, dan gajah pun akan dijaga dengan baik tanpa terluka lagi.
"Industri pariwisata terhenti setelah Covid-19 tetapi akan membangun kembali, ini adalah kesempatan ideal untuk membangun masa depan yang lebih baik," jelas Audrey mengakhiri.** (Khairunnisa Fauzatul A/ Pikiranrakyat-cirebon.com)