Korban Tambang Giok Myanmar Dikubur Massal, Pemerintah Myanmar akan Lakukan Penyelidikan

- 5 Juli 2020, 07:31 WIB
Tanah longsor karena hujan deras mengubur para pekerja tambang di Myanmar.
Tanah longsor karena hujan deras mengubur para pekerja tambang di Myanmar. //Myanmar Fire Service Department

Myanmar memasok 90 persen dari batu giok dunia, yang sebagian besar diekspor ke negara tetangganya, China, yang berbatasan dengan Kachin.

Tanah longsor yang mematikan dan kecelakaan lain sering terjadi di tambang, yang menggaet minat pekerja miskin dari seluruh Myanmar.

Baca Juga: Aktif Sekolah Mulai 13 Juli Khusus Zona Hijau, Kelas Terisi 18 Siswa dan Masuk 3 Hari dalam Seminggu

Sekitar 100 tewas dalam bencana longsor pada 2015 hingga memicu seruan untuk mengatur industri. Sebanyak 50 pekerja lain meninggal dunia pada 2019. Namun, tanah longsor pada Kamis adalah yang terburuk sepanjang sejarah Myanmar.

Pemimpin negara itu, Aung San Suu Kyi, menuding bencana terjadi karena persoalan pengangguran, saat pekerja informal harus bekerja di tambang karena kurangnya lapangan pekerjaan lain.

Pemerintah Myanmar telah mengumumkan pembentukan komite untuk menyelidiki bencana tersebut.

Baca Juga: Harga Emas di Pegadaian Hari Ini, 05 Juli 2020, Antam, Antam Retro, dan UBS

Namun, para aktivis mengatakan tidak banyak yang berubah di industri ini meskipun ada janji dari pemerintah Suu Kyi untuk mengurusnya ketika ia mengambil alih kekuasaan pada 2016.

Kelompok pembela hak asasi manusia Global Witness mengatakan dalam pernyataan bahwa insiden tanah longsor itu adalah kegagalan pemerintah untuk mengatur praktik penambangan yang ceroboh dan tidak bertanggung jawab.**

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: antara news


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x