Network
MANTRA SUKABUMI - Italia pada Kamis 9 Juli 2020, larang masuk bagi para wisatawan dari 13 negara, yang dianggap memiliki tingkat infeksi Covid-19 yang berlebihan.
Daftar yang disusun oleh Mentri Kesehatan mencakup Armenia, Bahrain, Bangladesh, Brazil, Bosnia dan Herzegovina, Chile, Kuwait, Macedonia Utara, Moldova, Oman, Panama, Peru serta Republik Dominika.
Mentri Kesehatan Roberto Speranza menyatakan Larangan tersebut berlaku untuk siapa pun yang tinggal atau sekedar berjalan-jalan di negara itu selama 14 hari.
Baca Juga: Isu RUU HIP Mencuat, PDIP Copot Rieke Diah Pitaloka dari Baleg DPR RI
Baca Juga: Innalillah, Korban Tewas Akibat Covid-19 di Dunia Per 10 Juli 2020 Tembus Setengah Juta Lebih
Sebagaimana yang dilansir mantrasukabumi.com dari AntaraNews, wisatawan dari seluruh negara lainnya di Uni Eropa dan area bebas visa Schengen diperbolehkan datang ke Italia namun harus mengikuti aturan dari italia, harus menjalani karantina selama 14 hari mulai saat kedatangannya.
"Di seluruh dunia, pandemi berada dalam fase yang paling di takuti. Kami tak bisa menyia-nyiakan pengorbanan warga Italia dalam beberapa bulan belakangan," kata Speranza.
Italia merupakan negara Eropa pertama yang dihantam keras Covid-19 setelah pertama kali wabah itu muncul pada 21 Februari.
Baca Juga: Gegerkan Korsel, Wali Kota Seoul Menghilang, Polisi Lakukan Pencarian Keberadaannya
Baca Juga: Harga Emas Hari Ini, Jum'at 10 Juli 2020, Antam, Antam Retro, dan UBS
Negara itu mencatat hampir 35.000 kematian, namun jumlah kematian harian dan infeksi baru berkurang dibandingkan dengan pada puncak pandemi yang terjadi pada akhir Maret.
Pada Kamis, Badan Perlindungan Sipil melaporkan 12 kematian dalam 24 jam terakhir, turun dari 15 kematian sehari sebelumnya. Sementara kasus baru Covid-19 bertambah 229 dibandingkan hari sebelumnya, yang berjumlah 193 kasus.**
