Invasi Irak ke Kuwait pada 30 Tahun yang Lalu Masih Menghantui Wilayah

- 2 Agustus 2020, 12:05 WIB
Perbatasan Safwan yang melintasi Irak dan Kuwait [File: Ahmad al-Rubaye / Reuters]
Perbatasan Safwan yang melintasi Irak dan Kuwait [File: Ahmad al-Rubaye / Reuters] /

MANTRA SUKABUMI - Pada dini hari 2 Agustus 1990, tentara Irak di bawah Presiden Saddam Hussein melancarkan serangan terhadap tetangganya, Kuwait.

Dalam beberapa jam, ibu kota negara kecil yang kaya minyak itu telah jatuh, sementara kepala negara Kuwait, Sheikh Jaber al-Ahmad al-Sabah, telah melarikan diri ke Arab Saudi.

"Ketika saya mendengar berita pagi itu, saya diliputi oleh rasa sakit dan putus asa yang luar biasa," kata Subhi Tawfiq, seorang pensiunan jenderal pasukan Irak pada saat itu, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari Aljazeera.

Baca Juga: Kepribadianmu Ternyata Bisa Ditebak, Begini Cara Menebaknya

"Itu adalah hari yang mengerikan bagi kedua negara Teluk, tetapi jelas merupakan awal dari akhir bagi Irak," katanya, mengingat peristiwa 30 tahun yang lalu "Tidak ada yang sama lagi."

'Agenda ekspansionis'

Meskipun Irak dan Kuwait memiliki perselisihan perbatasan yang telah berlangsung beberapa dasawarsa, kedua negara menjadi sekutu dekat selama perang 1980an melawan Iran.

Kuwait menyediakan dana yang sangat dibutuhkan Irak dalam bentuk pinjaman untuk peralatan militer selama konflik delapan tahun.

Baca Juga: Peristiwa yang Bersejarah di Tanggal 2 Agustus, Salah Satunya Terjadinya Perang Teluk Persia

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x