Invasi Irak ke Kuwait pada 30 Tahun yang Lalu Masih Menghantui Wilayah

- 2 Agustus 2020, 12:05 WIB
Perbatasan Safwan yang melintasi Irak dan Kuwait [File: Ahmad al-Rubaye / Reuters]
Perbatasan Safwan yang melintasi Irak dan Kuwait [File: Ahmad al-Rubaye / Reuters] /

Kuwait juga mempertahankan posisi internasionalnya, terutama setelah parlemen dipulihkan setelah pemilihan 1992, jelas Courtney Freer, seorang ahli di negara-negara Teluk dan peneliti di London School of Economics Middle East, menambahkan bahwa "invasi itu memperkuat perasaan nasionalisme dan kesetiaan kepada keluarga yang berkuasa ".

Namun, bagi Irak, invasi membuka pintu kehancuran selama beberapa dekade.

Pada tahun 2003, invasi yang dipimpin AS menghancurkan negara itu dan diikuti oleh konflik sektarian berdarah dan munculnya ISIL (ISIS) yang merebut sebagian besar wilayah negara itu antara tahun 2014 dan 2017.

Baca Juga: Lagu Terbaru Rey Mbayang Berjudul Di Sepertiga Malam, Berikut Lirik Lengkapnya

Hingga hari ini, negara tersebut menderita karena kurangnya layanan dasar dan korupsi yang mengakar di tengah kemarahan yang meningkat atas elit penguasa sektarian yang tidak berbuat banyak untuk meringankan penderitaan rakyat Irak.


Alih-alih mendapatkan akses ke cadangan minyak Kuwait atau menjadi kekuatan regional yang lebih strategis, Irak muncul dari perang negara paria yang dipimpin oleh apa yang kini dianggap oleh komunitas internasional sebagai aktor jahat. "Irak membuat perang lebih lemah secara ekonomi, politik, dan militer.

Selain itu, negara-negara GCC dan Iran yang berdekatan telah mengembangkan hubungan antagonistik dengan Irak, membuat Irak terisolasi secara politis di kawasan itu," jelas al-Thafer, menggunakan akronim untuk Dewan Kerjasama Teluk, sebuah blok regional yang terdiri dari Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Rakyat Irak juga terus menderita di bawah sanksi yang melumpuhkan dan embargo selama bertahun-tahun yang dikenakan oleh PBB.

"Sanksi dan isolasi membuat Irak berlutut. Setelah perang, seluruh gaji bulanan saya penghasilan besar pada saat itu - hampir tidak bisa membelikan saya sebungkus rokok," kenang jenderal purnawirawan angkatan darat Tawfiq.

Baca Juga: Hubungan Kian Panas, China Mainkan Kartu Iran Dalam Upaya Melawan AS

"Invasi itu menghancurkan Irak. Hal-hal hanya berubah dari buruk menjadi lebih buruk," tambahnya.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x