Invasi Irak ke Kuwait pada 30 Tahun yang Lalu Masih Menghantui Wilayah

- 2 Agustus 2020, 12:05 WIB
Perbatasan Safwan yang melintasi Irak dan Kuwait [File: Ahmad al-Rubaye / Reuters]
Perbatasan Safwan yang melintasi Irak dan Kuwait [File: Ahmad al-Rubaye / Reuters] /

Kehadiran AS yang kukuh di Teluk Efek jangka panjang utama dari Perang Teluk adalah bahwa hal itu membuka jalan bagi keamanan dan kehadiran militer AS yang lebih besar di wilayah tersebut.

Meskipun keterlibatan AS dalam perang itu datang menyusul permintaan dari Arab Saudi dan negara-negara Teluk lainnya untuk bantuan militer untuk mengekang ekspansionisme Irak di kawasan itu, Washington memiliki kepentingan yang jelas.

"Bush takut bahwa Arab Saudi dan negara-negara GCC lainnya bisa menjadi negara berikutnya yang secara efektif akan menyebabkan gangguan dalam produksi minyak sehingga menyebabkan efek riak bagi ekonomi di seluruh dunia," kata al-Thafer.

"Selain itu, Perang Teluk memberikan peluang geostrategis untuk memperluas kehadiran militer AS di kawasan Teluk dan memperkuat posisinya sebagai negara adidaya," tambahnya.

Baca Juga: Fuckin Boyfriend Lagu Terbaru Miliki Agnes Mo Trending di YouTube, Berikut Lirik Lengkapnya

"AS mendapat manfaat ekonomi dari peran keamanannya yang diperluas di Teluk. Pertahanan dan perdagangan militer meningkat ketika AS mulai memiliki lebih banyak kerja sama militer-ke-militer dengan negara-negara GCC."

Freer setuju: "Perang bisa dibenarkan membenarkan jejak militer AS yang lebih besar di Semenanjung Arab, dengan pangkalan besar di Kuwait, Qatar dan pangkalan angkatan laut di Bahrain, karena invasi telah mengungkapkan kerentanan negara-negara kecil di kawasan itu."

Ini juga mengatur panggung untuk invasi pimpinan AS ke Irak lebih dari 10 tahun kemudian.

Tidak mengherankan bagi banyak orang, puluhan ribu tentara AS berkumpul di Kuwait sebelum dimulainya operasi, dengan Kuwait bertindak sebagai jembatan bagi pendudukan militer AS di Irak.

Menurut Freer, keterlibatan AS yang berhasil dalam Perang Teluk pertama memperkuat keputusannya untuk menginvasi Irak pada tahun 2003.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x