Ledakan di Beirut Diduga dari Kargo Rusia Bocor 7 Tahun Lalu yang Bawa 2.750 Ton Bahan Kimia

- 7 Agustus 2020, 07:59 WIB
Kapten Boris Prokoshev dan anggota kru meminta pembebasan mereka dari kapal kargo Rhosus yang ditangkap di pelabuhan Beirut, Lebanon, dalam sebuah foto musim panas 2014. Gambar diambil pada musim panas 2014. REUTERS / Arsip pribadi Boris Musinchak
Kapten Boris Prokoshev dan anggota kru meminta pembebasan mereka dari kapal kargo Rhosus yang ditangkap di pelabuhan Beirut, Lebanon, dalam sebuah foto musim panas 2014. Gambar diambil pada musim panas 2014. REUTERS / Arsip pribadi Boris Musinchak /

MANTRA SUKABUMI - Bahan kimia yang terbakar dalam ledakan waktu damai paling mematikan di Beirut tiba di ibukota Lebanon tujuh tahun lalu di atas kapal kargo Rusia yang bocor menurut kaptennya, seharusnya tidak berhenti di sana. "Mereka serakah," kata Boris Prokoshev, yang menjadi kapten Rhosus pada 2013 ketika dia mengatakan bahwa pemiliknya menyuruhnya untuk berhenti tidak terjadwal di Lebanon untuk mengambil kargo ekstra.

Prokoshev mengatakan kapal itu membawa 2.750 ton bahan kimia yang sangat mudah terbakar dari Georgia ke Mozambik ketika ada perintah untuk mengalihkan ke Beirut dalam perjalanan melalui Mediterania.

Awak diminta untuk memuat beberapa peralatan jalan berat dan membawanya ke Pelabuhan Aqaba di Yordania sebelum melanjutkan perjalanan mereka ke Afrika, di mana amonium nitrat akan dikirim ke pabrik bahan peledak.

Baca Juga: Doni Monardo: Ibarat Malaikat Pencabut Nyawa, Covid-19 bukan Rekayasa atau Konspirasi

Tetapi kapal itu tidak pernah meninggalkan Beirut, karena telah mencoba dan gagal memuat kargo tambahan dengan aman sebelum terlibat dalam sengketa hukum yang berkepanjangan tentang biaya pelabuhan.

"Itu tidak mungkin," Prokoshev, 70, mengatakan kepada Reuters tentang operasi tersebut untuk mencoba memuat kargo ekstra, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari CNA.

"Itu bisa menghancurkan seluruh kapal dan saya bilang tidak," katanya melalui telepon dari rumahnya di kota peristirahatan Sochi di Rusia di pantai Laut Hitam.

Kapten dan pengacara yang bertindak untuk beberapa kreditor menuduh pemilik kapal meninggalkan kapal dan berhasil menahannya.

Baca Juga: China Akhirnya Peluk Iran, Bergabungnya Dua Kekuatan yang Siap Hadapi India, AS dan Sekutunya

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: CNA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x