China Marah, Peringatkan AS Agar Tak Lakukan 'Tindakan Berbahaya' di Taiwan

- 7 Agustus 2020, 10:05 WIB
Bendera AS dan China terlihat sebelum Menteri Pertahanan James Mattis menyambut Menteri Pertahanan Nasional China Jenderal Wei Fenghe ke Pentagon di Arlington, Virginia, AS, 9 November 2018. REUTERS / Yuri Gripas / Files
Bendera AS dan China terlihat sebelum Menteri Pertahanan James Mattis menyambut Menteri Pertahanan Nasional China Jenderal Wei Fenghe ke Pentagon di Arlington, Virginia, AS, 9 November 2018. REUTERS / Yuri Gripas / Files /

MANTRA SUKABUMI - Menteri Pertahanan China Wei Fenghe memperingatkan mitranya dari AS melalui panggilan telepon Kamis (6 Agustus) untuk menghindari meletusnya ketegangan bilateral, sehari setelah Washington membuat marah Beijing dengan mengumumkan akan mengirim seorang pejabat senior untuk mengunjungi Taiwan.

Wei mengatakan kepada Menteri Pertahanan AS Mark Esper dalam panggilan telepon selama 90 menit untuk "menghentikan kata-kata dan perbuatan yang salah" dan "menghindari mengambil tindakan berbahaya yang dapat meningkatkan situasi," merujuk langsung ke Taiwan dan Laut China Selatan, Kantor Berita Xinhua melaporkan, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari CNA.

Tetapi Esper mengatakan kepada Wei bahwa China sedang melakukan aktivitas destabilisasi, menurut Pentagon, tidak menunjukkan tanda-tanda mundur karena AS menolak klaim kedaulatan China di kedua wilayah tersebut.

Baca Juga: Terkait Ledakan di Beirut, Polisi Siprus Interogasi Warga Rusia

"Sekretaris menyerukan transparansi RRC yang lebih besar pada COVID, menyatakan keprihatinan tentang aktivitas destabilisasi RRC di sekitar Taiwan di Laut China Selatan dan meminta RRC untuk menghormati kewajiban internasional," kata juru bicara Departemen Pertahanan Jonathan Hoffman.

KETEGANGAN MENINGKAT

Seruan itu datang ketika Amerika Serikat meningkatkan kampanye diplomatik yang luas terhadap Beijing, menuduhnya atas segala hal mulai dari pelanggaran hak asasi manusia besar-besaran hingga upaya untuk menjajah wilayah Laut China Selatan, hingga menggunakan teknologi seperti aplikasi populer TikTok untuk memanen informasi pribadi ratusan orang. jutaan orang di seluruh dunia.

Pada hari Rabu Beijing diliputi amarah setelah Washington mengatakan akan mengirim Menteri Kesehatan Alex Azar ke Taiwan, di mana dia akan bertemu dengan Presiden Tsai Ing-wen dan pejabat lainnya.

Baca Juga: Ledakan di Beirut Diduga dari Kargo Rusia Bocor 7 Tahun Lalu yang Bawa 2.750 Ton Bahan Kimia

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: CNA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x