Washington Kecewa, PBB Tolak Tawaran AS Untuk Perpanjangan Embargo Senjata Iran

- 15 Agustus 2020, 12:00 WIB
Embargo 13 tahun akan berakhir pada 18 Oktober, di bawah kesepakatan 2015 yang membatasi program nuklir Iran [Organisasi Energi Atom Iran via AP]
Embargo 13 tahun akan berakhir pada 18 Oktober, di bawah kesepakatan 2015 yang membatasi program nuklir Iran [Organisasi Energi Atom Iran via AP] /

MANTRA SUKABUMI - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan tegas menolak tawaran AS untuk memperpanjang embargo senjata global terhadap Iran, dengan Presiden Rusia Vladimir Putin mengusulkan pertemuan puncak para pemimpin dunia untuk menghindari "konfrontasi" atas ancaman Washington untuk memicu kembalinya semua sanksi PBB pada Teheran.

Dalam pemungutan suara Dewan Keamanan pada hari Jumat, Washington mendapat dukungan hanya dari Republik Dominika atas resolusinya untuk memperpanjang embargo senjata atas Iran tanpa batas waktu, membuatnya jauh dari sembilan suara "ya" yang diperlukan untuk adopsi.

Sebelas anggota dari 15 anggota badan, termasuk Prancis, Jerman dan Inggris, abstain. Rusia dan China sangat menentang perpanjangan larangan 13 tahun, yang akan berakhir pada 18 Oktober di bawah kesepakatan nuklir 2015 yang ditandatangani antara Iran dan enam kekuatan dunia.

Baca Juga: Lebih 5,2 Juta Kasus Corona di AS, Picu Perpanjangan Penyebrangan Perbatasan Dengan Kanada, Meksiko

Mike Pompeo, Menteri Luar Negeri AS, mengumumkan kekalahan resolusi tersebut menjelang pertemuan dewan virtual yang sangat singkat untuk mengungkap pemungutan suara. "Kegagalan Dewan Keamanan untuk bertindak tegas dalam mempertahankan perdamaian dan keamanan internasional tidak bisa dimaafkan," katanya dalam sebuah pernyataan.

Israel dan enam negara Teluk Arab yang mendukung perpanjangan itu "tahu bahwa Iran akan menyebarkan kekacauan dan kehancuran yang lebih besar jika embargo berakhir", kata Pompeo, "tetapi Dewan Keamanan memilih untuk mengabaikan mereka".

Zhang Jun, duta besar China untuk PBB, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa hasilnya "sekali lagi menunjukkan bahwa unilateralisme tidak mendapat dukungan dan intimidasi akan gagal".

Baca Juga: Taiwan Beli Jet F-16 Senilai F-16 Senilai US $ 62 Miliar dari Lockheed Martin, Picu Kemarahan China

Washington sekarang dapat menindaklanjuti ancaman untuk memicu kembalinya semua sanksi PBB terhadap Iran menggunakan ketentuan dalam kesepakatan nuklir, yang dikenal sebagai snapback, meskipun Presiden AS Donald Trump secara sepihak telah membatalkan perjanjian tersebut pada tahun 2018.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x