Usai Kasus Penembakan Warga, Korut Peringatkan Korsel Jangan Terobos Garis Batas

- 27 September 2020, 10:12 WIB
Presiden Korut, Kim Jong Un.
Presiden Korut, Kim Jong Un. /Japan Times

MANTRA SUKABUMI – Konflik Korut-Korsel kian menegangkan, usai salah satu warga Korsel tewas terkena tembakan pasukan Korut.

Usai penembakan warga Korsel, pemerintahan Korut langsung mengeluarkan permintaan maaf pada hari Jumat, 25 September 2020, terhadap pejabat perikanan Korea Selatan di perairan Korea Utara.

Dalam penyelidikannnya, Korea Utara mengkalim sedang mencari jenazah pria Korea Selatan yang tewas akibat pasukannya, tetapi memperingatkan bahwa operasi angkatan laut Korea Selatan di daerah itu mengancam akan meningkatkan ketegangan, menurut laporan media pemerintah pada hari Minggu, 27 September 2020.

Baca Juga: Waspada, Berikut Daerah yang Berpotensi Tsunami 20 Meter, Diantaranya Jawa Barat dan Jawa Timur

Baca Juga: Ribuan Warga Israel Protes dan Tuntut Netanyahu Mundur

Sebelumnya, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengeluarkan permintaan maaf yang langka pada hari Jumat, atas penembakan fatal terhadap pejabat perikanan Korea Selatan di perairan Korea Utara.

Militer Korea Selatan menuduh tentara Korea Utara membunuh pria itu, menyiram tubuhnya dengan bahan bakar dan membakarnya di dekat perbatasan laut.

Kantor berita negara Korea Utara, KCNA mengatakan pada hari Minggu bahwa pihak berwenang Korea Utara sedang mempertimbangkan cara untuk menyerahkan jenazah itu ke Korsel jika ditemukan, seperti dilansir dari Reuters.

Laporan tersebut menyebutnya sebagai "kasus mengerikan yang seharusnya tidak terjadi" tetapi memperingatkan bahwa operasi angkatan laut Korea Selatan di dekat lokasi insiden telah menyeberang ke perairan Korea Utara.

Halaman:

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x