Usai dapatkan Perlakuan Sanksi Baru, Presiden Iran Tuduh AS Lakukan Kebiadaban

- 27 September 2020, 14:00 WIB
FOTO FILE: Presiden Iran Hassan Rouhani terlihat melalui lensa kamera saat ia berpidato di sidang ke-73 Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di markas besar PBB di New York, AS, 25 September 2018. REUTERS / Carlo Allegri
FOTO FILE: Presiden Iran Hassan Rouhani terlihat melalui lensa kamera saat ia berpidato di sidang ke-73 Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di markas besar PBB di New York, AS, 25 September 2018. REUTERS / Carlo Allegri /


MANTRA SUKABUMI - Presiden Iran Hassan Rouhani menuduh Amerika Serikat pada Sabtu, 26 September, melakukan "kebiadaban" setelah Washington memberlakukan sanksi baru terhadap Teheran, dan mengatakan Iran harus mengarahkan kemarahan mereka ke Gedung Putih.

“Amerika telah menyebabkan kerusakan puluhan juta dolar di Iran,” kata Rouhani dalam sambutan yang disiarkan televisi, suaranya bergetar karena marah.

“Kami belum begitu kejam! Alamat untuk kutukan dan kebencian rakyat Iran adalah Gedung Putih”, lanjut Rouhina. Sebagaimnana dikutip mantrasukabumi.com dari channelnewsasia.com.

Baca Juga: Waspada, BMKG Tekankan Potensi Tsunami Tidak Hanya Bisa Terjadi di Pantai Selatan Pulau Jawa

Baca Juga: Hati-hati, 14 Wilayah Ini Bisa Terdampak Tsunami 12 Hingga 20 Meter, Simak Mana Saja

Seorang pejabat tinggi konstitusional Iran pada hari Jumat menolak penerapan sanksi AS terhadap hakim Iran atas dugaan pelanggaran HAM berat dan membalas AS atas kekerasan polisi terhadap orang kulit hitam di sana.

Amerika Serikat pada Kamis memasukkan beberapa pejabat dan entitas Iran ke dalam daftar hitam atas pelanggaran hak, termasuk menjatuhkan sanksi pada hakim yang dikatakan terlibat dalam kasus pegulat Iran yang dijatuhi hukuman mati.

Langkah tersebut dikritik oleh Abbas Ali Kadkhodaei, juru bicara Dewan Penjaga, yang memeriksa undang-undang yang disahkan oleh parlemen untuk kepatuhan dengan konstitusi.

Baca Juga: jangan Panik, BMKG : Tsunami 20 Meter di Selatan Pulau Jawa Baru Potensi, Belum Tentu Terjadi

“Akankah pengadilan Iran dapat menjatuhkan sanksi serupa pada pembunuh orang kulit hitam di negara itu yang menyiksa mereka saat ditangkap dan membunuh mereka tanpa pengadilan?”, dia tweeted dalam bahasa Farsi.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: CNA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x