Penasihat Keamanan Donald Trump, Robert O'Brien Menuduh China Mencuri Penelitian Vaksin COVID-19

- 22 Oktober 2020, 15:20 WIB
Penasihat keamanan nasional Robert O'Brien adalah anggota paling senior dari administrasi Trump untuk tertular virus [File: Joshua Roberts / Reuters]
Penasihat keamanan nasional Robert O'Brien adalah anggota paling senior dari administrasi Trump untuk tertular virus [File: Joshua Roberts / Reuters] /


MANTRA SUKABUMI – Pada hari Rabu, 21 Oktober 2020, penasihat keamanan nasional, Presiden Donald Trump menuduh China mencoba mencuri penelitian vaksin COVID-19 dari Barat,serta menjadikannya sebagai saingan jahat yang berusaha memonopoli setiap industri penting di abad ke-21.

Donald Trump mengidentifikasi China sebagai pesaing utama Amerika Serikat, dan menuduh Partai Komunis China mengambil keuntungan atas perdagangan dan ia tidak mengatakan yang sebenarnya atas wabah virus korona baru, ia menyebutnya "wabah China".

Dalam selisih waktu 20 menit melawan China, Robert O'Brien mengatakan kepada pejabat tinggi militer dan intelijen Inggris dan Amerika Serikat bahwa China adalah kekuatan pemangsa yang menekan rakyatnya serta berusaha memaksa tetangga dan kekuatan Barat.

Baca Juga: Hasil Lengkap Matchday Pertama Liga Champions Eropa Musim 2020-2021

Baca Juga: Cara Cek Status Kuliah D3 S1 S2 di Pangkalan Data Dikti Terbaru, Mahasiswa dan Dosen Login Disini

"PKT mencari dominasi di semua domain dan sektor ... dan berencana untuk memonopoli setiap industri yang penting hingga abad ke-21," kata O'Brien kepada Atlantic Future Forum melalui tautan video ke kapal induk Angkatan Laut HMS Queen Elizabeth, dikutip mantrasukabumi.com dari CAN pada Kamis, 22 Oktober 2020.

"Baru-baru ini Republik Rakyat Tiongkok menggunakan spionase yang mendukung dunia maya untuk menargetkan perusahaan yang mengembangkan vaksin dan perawatan COVID di Eropa, Inggris, dan Amerika Serikat sambil menggembar-gemborkan perlunya kerja sama internasional," ungkap O'Brien.

China, di bawah Presiden Xi Jinping, mengatakan Barat dan Washington khususnya, dicengkeram oleh histeria anti-China, pemikiran kolonial dan kemarahan karena China sekarang menjadi salah satu dari dua ekonomi teratas dunia.

Kenaikan ekonomi dan militer China selama 40 tahun terakhir dianggap sebagai salah satu peristiwa geopolitik paling signifikan akhir-akhir ini, di samping jatuhnya Uni Soviet pada tahun 1991 yang mengakhiri Perang Dingin.

O'Brien mengatakan Barat selama beberapa dekade telah memberikan konsesi kepada China, termasuk keanggotaan Organisasi Perdagangan Dunia, percaya itu akan terbuka secara ekonomi dan politik, sambil mengurangi hambatannya sendiri terhadap perusahaan asing.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x