Joe Biden Janji Akan Benahi Sistem Peradilan Amerika, Trump Dinilai Rusak Mahkamah Agung

- 23 Oktober 2020, 14:17 WIB
Calon Presiden AS dari Partai Demokrat, Joe Biden.
Calon Presiden AS dari Partai Demokrat, Joe Biden. /Instagram.com/@joebiden/

MANTRA SUKABUMI – Capres Joe Biden janji jika ia terpilih menjadi Presiden AS pada pemilihan sekarang, Biden akan benahi Sistem Peradilan Amerika Serikat. Biden nilai Presiden AS Donald Trump telah merusak Sistem Peradilan Amerika dengan menempatkan orang-orang pilihannya yang tidak kredibel.

Joe Biden akan membuat forum pakar yang akan mengakomodir aspirasi dari semua golongan unutuk membenahi sistem peradilan Amerika Serikat pada masa pemerintahannya. Joe Biden berencana akan menambah kursi Mahkamah Agung jika ia dan wakilnya terpilih.

Biden membuat pernyataan dalam sebuah wawancara dengan CBS '60 Minutes, yang akan tayang pada hari Minggu. CBS merilis preview wawancara pada hari Kamis. Dikutip mantrasukabumi.com yang dilansir upi.com pada Kamis (22 Oktober 2020).

Baca Juga: Harap Waspada Bencana, Ilmuwan Peringatkan Masyarakat Akan Potensi Megatsunami

Baca Juga: Dipukul di Kandang Ayam, Ini Penyebab Awal Pembunuhan Yulia Kerabat Presiden Jokowi

Calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden mengatakan jika dia terpilih, dia akan menugaskan forum pakar untuk mempelajari Mahkamah Agung AS dan membuat rekomendasi tentang apakah reformasi diperlukan.

Biden membuat pernyataan dalam sebuah wawancara dengan CBS '60 Minutes, yang akan tayang pada hari Minggu. Dikutip mantrasukabumi.com dari reuter.com, pada Kamis 22 Oktober 2020.

Calon calon anggota Joe Biden mengatakan jika dia terpilih, dia akan menugaskan forum  pakar untuk mempelajari Mahkamah Agung AS dan membuat rekomendasi tentang apakah reformasi diperlukan.

Ditanya lagi tentang apakah dia akan "mengemas" Mahkamah Agung, memperluasnya untuk memasukkan lebih banyak kursi, Biden menjawab bahwa komisi bipartisan akan mempelajari "serangkaian reformasi."

Biden telah ditanyai beberapa kali tentang prospek penambahan kursi Mahkamah Agung untuk keseimbangan ideologis - terutama setelah kematian Ruth Bader Ginsburg dan serbuan Senat Partai Republik untuk mengkonfirmasi calon ketiga Presiden Donald Trump, Amy Coney Barrett.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x