Perselisihan Prancis dengan Umat Muslim di Dunia Semakin Dalam

- 27 Oktober 2020, 18:16 WIB
Presiden Prancis, Emmanuel Macron.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron. /France24.com/


MANTRA SUKABUMI - Prancis telah memperingatkan warganya yang tinggal atau bepergian di beberapa negara mayoritas Muslim, untuk mengambil tindakan pengamanan ekstra, karena gelombang kemarahan atas karikatur Nabi Muhammad yang ditampilkan di sekolah Prancis.

Pejabat Prancis mengatakan mereka akan terus mendukung hak untuk menunjukkan karikatur setelah seorang siswa berusia 18 tahun asal Chechnya membunuh Samuel Paty, seorang guru yang menunjukkan gambar tersebut kepada murid-muridnya sebagai bagian dari pelajaran kewarganegaraan.

Puluhan ribu pengunjuk rasa berbaris melalui Dhaka, ibu kota Bangladesh, menyerukan boikot produk Prancis dan membakar patung Macron setelah dia membela karikatur yang menggambarkan Nabi Muhammad.

Baca Juga: Hari Ini! Shopee Gajian Sale Hadirkan Gratis Ongkir, Cashback 100%, dan Flash Sale 60RB!

Baca Juga: Mudahnya Transfer Saldo ShopeePay, Ikuti 5 Langkah Ini

Polisi memperkirakan lebih dari 40.000 orang ambil bagian dalam pawai, yang dihentikan sebelum mendekati kedutaan Prancis.

Ratusan petugas menggunakan barikade kawat berduri, untuk menghentikan pengunjuk rasa, yang bubar dengan damai.

Kementerian luar negeri Iran memanggil dakwaan Prancis atas komentar Macron tentang Islam dan Muslim.

Seorang pejabat kementerian mengatakan kepada diplomat bahwa Iran dengan keras menolak "penghinaan dan penghinaan terhadap Nabi umat Islam dan nilai-nilai murni Islam oleh siapa pun terlepas dari posisi mereka", menurut media lokal.

Arab Saudi telah mengutuk karikatur Nabi Muhammad dan segala upaya untuk "menghubungkan Islam dengan terorisme".

Halaman:

Editor: Encep Faiz

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x