Keajaiban Dunia, Terumbu Karang Ditemukan di Laut Australia Menjulang Setinggi Menara Sydney

- 28 Oktober 2020, 21:00 WIB
Foto Ilustrasi Terumbu Karang*/DOK PR
Foto Ilustrasi Terumbu Karang*/DOK PR /

MANTRA SUKABUMI – Sebuah keajaiban dunia terus terungkap oleh para ilmuwan, kali ini sebuah terumbu karang dengan rekor baru ditemukan di Great Barrier Reef, Australia. Terumbu karang yang baru ditemukan itu tingginya melebihi terumbu karang yang menjadi rekor sebelumnya, yaitu setinggi sekira 500 meter.

Keajaiban di kawasan Great Barrier Reef, Australia, terumbu karang terbentuk tidak hanya terhampar di perairan dangkal, tapi terhampar di lautan dalam dengan relief yang dinamis di dasar lautan, sehingga banyak terumbu karang yang tinggi menjulang seperti barisan perbukitan di darat.

Sekelompok ilmuwan Australia yang menjelajahi Great Barrier Reef telah menemukan terumbu karang baru yang sangat besar yang membentang lebih tinggi dari beberapa bangunan terbesar di dunia, sebagaimana dilansir mantrasukabumi.com dari people.com, pada Selasa, 27 Oktober 2020.

Baca Juga: ShopeePay Day Digelar 15 Oktober Hadirkan Solusi Belanja Hemat Sambut Shopee 11.11 Big Sale

Baca Juga: Bacaan Lengkap Surah An-Nasr Ayat 1-3, Arab, Latin Hingga Artinya

Great Barrier Reef (Karang Penghalang Besar) adalah sebuah kawasan kumpulan terumbu karang terbesar dunia yang terdiri dari kurang lebih 3.000 karang dan 900 pulau, yang membentang sepanjang 2.600 km. Karang ini berlokasi di Laut Koral, lepas pantai Queensland di timur laut Australia.

Terumbu karang yang terlepas - yang pertama ditemukan dalam lebih dari 120 tahun - tingginya lebih dari 1.600 kaki (487 m), yang berarti ia menjulang di atas Empire State Building di New York City, Sydney's Sydney Tower, dan Petronas Twin Towers di Kuala Lumpur, menurut Schmidt Ocean Lembaga.

Penemuan besar-besaran itu dibuat pada 20 Oktober oleh para ilmuwan yang memetakan dasar laut bawah laut di Great Barrier Reef utara di atas kapal penelitian Falkor Institute, yang saat ini sedang melakukan eksplorasi sepanjang tahun di lautan yang mengelilingi Australia.

Lima hari kemudian, mereka melakukan penyelaman penjelajahan dan streaming langsung dengan SuBastian, robot bawah air dari Institut.

Dr. Robin Beaman dari Universitas James Cook memimpin ekspedisi tersebut, dan mengatakan dalam siaran pers bahwa kelompok tersebut "terkejut dan gembira" dengan penemuan tersebut.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x