Beijing Siapkan Daftar Hitam untuk Targetkan 'Separatis Taiwan yang Fanatik'

- 17 November 2020, 11:45 WIB
Pendukung terkemuka kemerdekaan Taiwan kemungkinan besar masuk daftar hitam, kata sebuah sumber. Foto: DPA
Pendukung terkemuka kemerdekaan Taiwan kemungkinan besar masuk daftar hitam, kata sebuah sumber. Foto: DPA /


MANTRA SUKABUMI - Beijing sedang menyusun daftar hitam "diehard Taiwan
separatis ”sebagai peringatan kepada Taipei untuk tidak terlalu dekat dengan Washington, menurut dua sumber resmi China daratan yang mengkhususkan diri dalam urusan Taiwan.

Sumber tersebut mengatakan bahwa meskipun gagasan daftar itu pertama kali dilontarkan dua tahun lalu, keputusan untuk melanjutkannya datang setelah Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan pekan lalu bahwa Taiwan "belum menjadi bagian dari China".

Sumber yang berbasis di Beijing yang bekerja untuk sebuah lembaga pemikir pemerintah yang mengkhususkan diri dalam urusan Taiwan mengatakan nama-nama orang yang menjadi sasaran diperkirakan tidak akan diketahui publik sampai tahun depan.

Baca Juga: Hubungan AS-China, Biden Diharapkan Pertahankan Kartu Taiwan dalam Permainan Lawan Beijing

"Pengumuman daftar tersebut kemungkinan akan datang setelah pelantikan presiden Amerika Serikat berikutnya," kata sumber itu, yang menolak disebutkan namanya karena sensitivitas masalah tersebut, seperti dilansir mantrasukabumi.com dari SCMP.

Dia mengatakan targetnya adalah siapa saja yang melakukan advokasi secara terbuka Kemerdekaan Taiwan, mendorong secara agresif untuk kemerdekaan Taiwan atau mendanai separatis dengan murah hati.

Daftar tersebut pertama kali dilaporkan oleh surat kabar pro-Beijing, Ta Kung Pao
Seorang pejabat China daratan yang berbasis di Hong Kong mengatakan bahwa ide daftar hitam telah diusulkan kepada kepemimpinan di Beijing pada awal Mei 2018. Tapi Beijing hanya membuat keputusan untuk melanjutkannya dalam beberapa hari terakhir karena "ada banyak tanda berbahaya baru-baru ini".

Baca Juga: Solusi Makan, Belanja, dan Transportasi dari Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini

Terlepas dari pidato Pompeo, komando angkatan laut Taiwan mengakui laporan berita minggu lalu yang merupakan kontingen Perampok Marinir AS sedang dalam misi selama sebulan di Taiwan untuk melatih personel lokal. Namun, AS dan Taiwan dengan cepat menjauhkan diri dari laporan kerja sama tersebut, dengan mengatakan bahwa mereka tidak akurat.

Beijing akan menyimpan daftar itu "sangat singkat, menargetkan hanya segelintir pemimpin separatis agar tidak mempengaruhi bisnis rutin dan pertukaran pribadi di seluruh Selat Taiwan", kata sumber lembaga think tank itu.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: SCMP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x